Terisi 89 Persen, Pemkot Bandung Pastikan Ruang Perawatan COVID-19 Masih Tersedia
Rabu, 20 Januari 2021 - 12:07 WIB
Foto ilustrasi/SINDOnews
BANDUNG - Pemkot Bandung memastikan tingkat keterisian ruang perawatan COVID-19 masih mencukupi. Saat ini, angka bed occupancy ratio (BOR) masih di angka 89% atau masih menyisakan lebih dari 135 tempat tidur.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, angka keterisian tempat tidur di puluhan rumah sakit di Banshng berada di 89,88 persen. Saat ini, tempat tidur yang terpakai sebanyak 1.199 unit, dari 1.334 tempat tidur yang tersedia. "Artinya masih tersedia 135 tempat tidur. Padahal biasanya BOR- nya selalu di atas 90%,” ucap Ema.
Meski begitu, Ema memastikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung tetap ekstra waspada memerhatikan ketersediaan tempat tidur di fasilitas kesehatan ini. Sebab kendati mengalami penurunan, tetap masih di atas standar dari WHO yang menyatakan batas aman keterisian tempat tidur di bawah 60 persen. “Kewaspadaan kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai over kapasitas dan terjadi kepanikan,” tegasnya.
Selain adanya tambahan bantuan dari Secapa AD sebagai rumah sakit darurat, Ema mengungkapkan di tingkat kecamatan sudah tersedia fasilitas untuk isolasi mandiri. “Secapa juga itu merupakan bagian dari Bandung Raya. Sekarang kita terus menggalakan rumah isolasi di kecamatan. Sudah banyak melaporkan di masing-masing kecamatan. Ada yang satu dan lebih dari satu,” ujarnya.
Ema sangat bersyukur sejauh ini pelayanan kesehatan di Kota Bandung masih berjalan dengan baik. Walaupun pada kenyataannya juga turut menerima sejumlah pasien dari luar Kota Bandung. “Alhamdulillah responsif pelayanan dari sumber daya manusia kesehatan masih sangat bagus,” katanya.
Baca Juga
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, angka keterisian tempat tidur di puluhan rumah sakit di Banshng berada di 89,88 persen. Saat ini, tempat tidur yang terpakai sebanyak 1.199 unit, dari 1.334 tempat tidur yang tersedia. "Artinya masih tersedia 135 tempat tidur. Padahal biasanya BOR- nya selalu di atas 90%,” ucap Ema.
Meski begitu, Ema memastikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung tetap ekstra waspada memerhatikan ketersediaan tempat tidur di fasilitas kesehatan ini. Sebab kendati mengalami penurunan, tetap masih di atas standar dari WHO yang menyatakan batas aman keterisian tempat tidur di bawah 60 persen. “Kewaspadaan kita harus sangat hati-hati. Jangan sampai over kapasitas dan terjadi kepanikan,” tegasnya.
Selain adanya tambahan bantuan dari Secapa AD sebagai rumah sakit darurat, Ema mengungkapkan di tingkat kecamatan sudah tersedia fasilitas untuk isolasi mandiri. “Secapa juga itu merupakan bagian dari Bandung Raya. Sekarang kita terus menggalakan rumah isolasi di kecamatan. Sudah banyak melaporkan di masing-masing kecamatan. Ada yang satu dan lebih dari satu,” ujarnya.
Ema sangat bersyukur sejauh ini pelayanan kesehatan di Kota Bandung masih berjalan dengan baik. Walaupun pada kenyataannya juga turut menerima sejumlah pasien dari luar Kota Bandung. “Alhamdulillah responsif pelayanan dari sumber daya manusia kesehatan masih sangat bagus,” katanya.
(don)
tulis komentar anda