Aktivis Lingkungan Ingatkan Bahaya Mikroplastik Galon Sekali Pakai

Selasa, 19 Januari 2021 - 10:01 WIB
Karenanya, Andreas menyarankan agar pemerintah mengubah defenisi sirkular ekonomi. Menurutnya, sirkular ekonomi bukan hanya dalam bentuk ekonomi semata, tapi bagaimana masyarakat juga bisa bertanggung jawab dengan pola konsumsi mereka. Maka ketika masyarakat sadar bahwa yang dikonsumsinya itu menjadi sampah, maka mereka tidak harus mengulangi pemakaian terhadap produk itu. “Seharusnya yang dimaksud sirkular ekonomi itu seperti itu, dan ini yang tidak dibentuk oleh pemerintah,” kata dia.

Menurut dia, biasanya lingkungan selalu kalah dengan hitung-hitungan ekonomi. Ini yang menyebabkan ketika industri mengklaim itu menjadi sesuatu yang bisa di-recycle, pemerintah langsung mengijinkannya. “Tapi seharusnya penolakan sampah itulah yang utama kalau pemerintah mau benar-benar melakukan pengolahan sampah yang bernama plastik ini. Dimana harus ada pembatasan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” ucap dia.

Apalagi menurut Andreas, hanya 20% saja dari sampah plastik itu yang benar-benar bisa di-recycle, sisanya sebanyak 80% adalah downgrade atau sudah tercemar.

"Kehadiran galon sekali pakai ini bisa dipastikan akan menambah sampah plastik yang ada di Indonesia dan lebih membahayakan lingkungan," pungkas dia.
(nth)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More