Atasi Banjir, Wali Kota dan Bupati Semarang Diminta Bertemu
Selasa, 19 Januari 2021 - 02:30 WIB
SEMARANG - Banjir parah yang melanda Perumahan Dinar Mas, Meteseh Kecamatan Tembalang, Kota Semarang , pada Minggu 17 Januari bukan kali pertama.
Bahkan, bencana akibat gelontoran air itu sudah sering terjadi sejak lima tahun terakhir. “Warga kawasan tersebut sudah berkali-kali kebanjiran. Setiap musim hujan warga pasti was-was,” ujar anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Gumilang Febriyansyah, Senin (18/1/2021).
Dia menyampaikan, perumahan tersebut berada tepat di sudut kekolan Kali Babon yang mengalir dari Kabupaten Semarang. Posisi kelokan itulah yang sering disebut pengkol.
Perumahan itu letaknya lebih rendah daripada tanggul Sungai Pengkol. “Saat ini Pemkot Semarang telah memberi bantuan kepada 33 warga korban banjir. Perlu segera dilanjutkan penanganan tuntas agar tidak lagi langganan banjir,” tandas Sekretaris FPKB DPRD Kota Semarang ini.
Baca juga: Sepekan PPKM Kota Semarang, 115 Unit Usaha Disegel Petugas
Untuk mengatasi persoalan langganan banjir itu, pihaknya Semarang meminta Wali Kota dan Bupati Semarang segera bertemu. Dua pimpinan daerah itu perlu membicarakan persoalan bersama dan mencari solusi yang sempurna.
Baca juga: Hari Ini, Bertambah 137 Kasus Baru COVID-19 di Sleman, Total 6.814 Orang
“Persoalan banjir harus diatasi bersama-sama. Wali Kota Semarang perlu bertemu Bupati Semarang,” ujar Ketua FPKB DPRD Kota Semarang M. Sodri.
Menurutnya, bila perlu DPRD dua daerah ini juga ikut bertemu untuk membahas penganggarannya bersama stakeholder masing-masing. “Kami harap segera diatur pertemuan dua kepala daerah ini. Jika perlu, DPRD-nya ikut bertemu. Membahas secara tuntas dari hulu ke hilir,” usul dia.
Bahkan, bencana akibat gelontoran air itu sudah sering terjadi sejak lima tahun terakhir. “Warga kawasan tersebut sudah berkali-kali kebanjiran. Setiap musim hujan warga pasti was-was,” ujar anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Gumilang Febriyansyah, Senin (18/1/2021).
Dia menyampaikan, perumahan tersebut berada tepat di sudut kekolan Kali Babon yang mengalir dari Kabupaten Semarang. Posisi kelokan itulah yang sering disebut pengkol.
Perumahan itu letaknya lebih rendah daripada tanggul Sungai Pengkol. “Saat ini Pemkot Semarang telah memberi bantuan kepada 33 warga korban banjir. Perlu segera dilanjutkan penanganan tuntas agar tidak lagi langganan banjir,” tandas Sekretaris FPKB DPRD Kota Semarang ini.
Baca juga: Sepekan PPKM Kota Semarang, 115 Unit Usaha Disegel Petugas
Untuk mengatasi persoalan langganan banjir itu, pihaknya Semarang meminta Wali Kota dan Bupati Semarang segera bertemu. Dua pimpinan daerah itu perlu membicarakan persoalan bersama dan mencari solusi yang sempurna.
Baca juga: Hari Ini, Bertambah 137 Kasus Baru COVID-19 di Sleman, Total 6.814 Orang
“Persoalan banjir harus diatasi bersama-sama. Wali Kota Semarang perlu bertemu Bupati Semarang,” ujar Ketua FPKB DPRD Kota Semarang M. Sodri.
Menurutnya, bila perlu DPRD dua daerah ini juga ikut bertemu untuk membahas penganggarannya bersama stakeholder masing-masing. “Kami harap segera diatur pertemuan dua kepala daerah ini. Jika perlu, DPRD-nya ikut bertemu. Membahas secara tuntas dari hulu ke hilir,” usul dia.
(boy)
tulis komentar anda