Akses Jalan di Kalsel Putus Terendam Banjir, Denny Indrayana Minta Evakuasi Jalur Udara
Minggu, 17 Januari 2021 - 17:43 WIB
BANJARMASIN - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) merendam 10 dari 13 Kabupaten di daerah yang kaya batubara tersebut. Parahnya lagi, banjir di Kalsel ini menyebabkan beberapa jembatan di jalan nasional rusak parah. Sehingga sarana transportasi terputus.
Mantan Wamenkumham Denny Indrayana mengatakan masih banyak warga yang belum dievakuasi. Terutama di daerah yang terparah seperti Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Saya bersama relawan berharap bisa ke Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah. Tapi jalur transportasi putus, tidak bisa dilalui angkutan sehingga warga tidak bisa menyalurkan bantuan ke daerah hulu sungai," ujar Denny kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).
Calon Gubernur Kalsel yang masih berjuang di Mahkamah Konstitusi ini juga menyebutkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kepala BNPB Letjen Donny Munardo dan Pangdam Mulawarman. "Kami meminta pemerintah pusat maksimal membantu warga kami yang sangat kesusahan akibat banjir. Karena banyak yang belum maksimal mendapatkan bantuan," ujarnya.
Denny juga menyebut daerah Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarmasin mengalami banjir yang cukup parah. "Khususnya di Hulu Sungai Tengah dan daerah terisolir, kami minta dievakuasi dan kiriman bantuan melalui jalur udara. Agar situasi darurat ini bisa ditangani dengan cepat," tambahnya.
Dia menyebut para relawan yang akan berangkat membawa bantuan makanan berupa roti, air mineral, berbagai obat-obatan dan vitamin C. Selain akses jalan putus, di beberapa daerah juga disertai dengan pemadaman aliran listrik. Sehingga menyebabkan jalur komunikasi terganggu.
Terpisah, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Furqan menyebutkan bahwa banjir sudah mulai surut. Meski begitu, ancaman banjir masih bisa terjadi jika di atas Gunung Meratus terjadi hujan.
Dia menambahkan, warga yang terdampak sangat membutuhkan makanan, pakaian layak pakai, pakaian untuk anak dan perlengkapan untuk bayi, selimut, perlengkapan pakaian wanita, serta obat-obatan. "Kami mohon pemerintah pusat memprioritaskan korban di Hulu Sungai Tengah. Karena itu, kami mohon bantuan dikerahkan segera," ujarnya.
Mantan Wamenkumham Denny Indrayana mengatakan masih banyak warga yang belum dievakuasi. Terutama di daerah yang terparah seperti Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
"Saya bersama relawan berharap bisa ke Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah. Tapi jalur transportasi putus, tidak bisa dilalui angkutan sehingga warga tidak bisa menyalurkan bantuan ke daerah hulu sungai," ujar Denny kepada wartawan, Minggu (17/1/2021).
Calon Gubernur Kalsel yang masih berjuang di Mahkamah Konstitusi ini juga menyebutkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kepala BNPB Letjen Donny Munardo dan Pangdam Mulawarman. "Kami meminta pemerintah pusat maksimal membantu warga kami yang sangat kesusahan akibat banjir. Karena banyak yang belum maksimal mendapatkan bantuan," ujarnya.
Denny juga menyebut daerah Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Kota Banjarmasin mengalami banjir yang cukup parah. "Khususnya di Hulu Sungai Tengah dan daerah terisolir, kami minta dievakuasi dan kiriman bantuan melalui jalur udara. Agar situasi darurat ini bisa ditangani dengan cepat," tambahnya.
Dia menyebut para relawan yang akan berangkat membawa bantuan makanan berupa roti, air mineral, berbagai obat-obatan dan vitamin C. Selain akses jalan putus, di beberapa daerah juga disertai dengan pemadaman aliran listrik. Sehingga menyebabkan jalur komunikasi terganggu.
Terpisah, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, Berry Nahdian Furqan menyebutkan bahwa banjir sudah mulai surut. Meski begitu, ancaman banjir masih bisa terjadi jika di atas Gunung Meratus terjadi hujan.
Dia menambahkan, warga yang terdampak sangat membutuhkan makanan, pakaian layak pakai, pakaian untuk anak dan perlengkapan untuk bayi, selimut, perlengkapan pakaian wanita, serta obat-obatan. "Kami mohon pemerintah pusat memprioritaskan korban di Hulu Sungai Tengah. Karena itu, kami mohon bantuan dikerahkan segera," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda