Ekspor Jawa Timur Selama Desember 2020 Naik 10,58 Persen
Sabtu, 16 Januari 2021 - 22:16 WIB
SURABAYA - Jawa Timur (Jatim) selama Desember 2020 naik 10,58% dibanding November 2020. Yaitu dari USD1,61 miliar menjadi USD1,78 miliar. Sementara dibanding Desember 2019, nilai ekspor juga naik 3,28%.
Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas. Jika dibanding bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik 5,97%. Yaitu dari USD1,44 miliar menjadi USD 1,52 miliar. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang 85,57% dari total ekspor bulan Desember. Dibanding Desember 2019, nilai ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 7,80%.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Desember 2020 meningkat sebesar 49,06% dibanding bulan sebelumnya. Yaitu dari USD172,45 juta menjadi USD 257,06 juta. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 14,43% total ekspor Jatim pada bulan Desember.
“Dibandingkan Desember 2019 nilai ekspor migas justru mengalami peningkatan sebesar 260,07%,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (16/1/2021).
Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim pada Desember 2020. Disusul ke Tiongkok dan Jepang. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD235,53 juta. Sedangkan ekspor ke Tiongkok dan Jepang berturut-turut sebesar USD227,31 juta dan USD 190,52 juta. “Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur selama bulan Desember 2020, dengan peranan sebesar 18,54%,” ujar Umar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan secara umum peningkatan ekspor ini terjadi sejak China membuka kembali penguncian wilayah atau lockdown akibat pandemi. Sehingga membawa dampak positif bagi perbaikan ekonomi global. Termasuk Jatim. “ Ekspor Jatim ditopang oleh ekspor tembaga dan emas perhiasan,” katanya.
Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu disebabkan oleh peningkatan kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas. Jika dibanding bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik 5,97%. Yaitu dari USD1,44 miliar menjadi USD 1,52 miliar. Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang 85,57% dari total ekspor bulan Desember. Dibanding Desember 2019, nilai ekspor sektor nonmigas justru mengalami penurunan sebesar 7,80%.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan Desember 2020 meningkat sebesar 49,06% dibanding bulan sebelumnya. Yaitu dari USD172,45 juta menjadi USD 257,06 juta. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 14,43% total ekspor Jatim pada bulan Desember.
“Dibandingkan Desember 2019 nilai ekspor migas justru mengalami peningkatan sebesar 260,07%,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (16/1/2021).
Amerika Serikat adalah negara tujuan utama ekspor Jatim pada Desember 2020. Disusul ke Tiongkok dan Jepang. Selama bulan ini, ekspor nonmigas Jatim ke Amerika Serikat mencapai USD235,53 juta. Sedangkan ekspor ke Tiongkok dan Jepang berturut-turut sebesar USD227,31 juta dan USD 190,52 juta. “Kawasan negara ASEAN masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur selama bulan Desember 2020, dengan peranan sebesar 18,54%,” ujar Umar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan secara umum peningkatan ekspor ini terjadi sejak China membuka kembali penguncian wilayah atau lockdown akibat pandemi. Sehingga membawa dampak positif bagi perbaikan ekonomi global. Termasuk Jatim. “ Ekspor Jatim ditopang oleh ekspor tembaga dan emas perhiasan,” katanya.
(don)
tulis komentar anda