Telusuri Klaster COVID-19, Sebanyak 9.773 Warga Jalani Rapid Test

Jum'at, 15 Mei 2020 - 05:30 WIB
ilustrasi rapid test COVID-19. Foto/Dok
SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memantau kondisi perkembangan warganya. Terutama, bagi warga yang sudah mengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif.

Seperti warga di kawasan Rungkut Lor dan Rungkut Kidul yang sudah melakukan rapid test secara serentak.

Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita, mengatakan, untuk kawasan Rungkut Lor sudah dilakukan rapid test sebanyak 176 orang. Dari jumlah tersebut, 74 diantaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif.



“Jumlah tersebut khusus untuk wilayah Rungkut Lor ya,” kata Feny panggilan akrab Febria Rachmanita, ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/5/2020). ( Baca juga: Rapid Test Massal Terus Dilakukan di Sejumlah Wilayah Surabaya )

Dia menjelaskan, untuk wilayah Rungkut Kidul jumlah rapid testnya sebanyak 149 orang. Rinciannya adalah 70 warga berstatus negatif dan 79 lainnya lagi dinyatakan reaktif. Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk, total sebanyak 149 orang yang dilakukan rapid test. Dari angka itu, 96 hasilnya negatif dan 53 orang reaktif.

“Tidak hanya itu, kami juga melakukan rapid test di Kedung Asem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 dan negatif 112,” kata dia.

Sampai hari ini total rapid test yang telah dilakukan di Kota Surabaya kurang lebih mencapai 9.773 orang. Menurut dia, bagi warga yang dinyatakan reaktif pihaknya segera menindaklajuti dengan swab test.

"Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukan swab test. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar,” kata dia.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya juga menggelar rapid test massal di sejumlah pasar di Kota Pahlawan. Seperti halnya yang sudah berlangsung beberapa hari lalu di Pasar Genteng, Pasar Simo dan Simo Gunung, serta Pasar Keputran.

“Untuk hasilnya yang Pasar Genteng total rapidnya ada 50 yang reaktifnya ada 25 orang. Pasar Keputran ada 15 reaktif dari 50 orang,” jelas dia.

Feny menjelaskan, pihaknya terus menerus melakukan rapid test dengan tujuan agar dapat memisahkan mana warga yang negatif dan reaktif. “Karena setelah reaktif, langsung kami tempatkan di hotel agar terpisahkan dari yang negatif itu sampai hasil swabnya keluar,” jelas dia.

Rapid test massal dilakukan agar dapat menekan angka penularan dan kurvanya mampu menurun. “Ini terlihat banyak ya, karena kami baru punya rapid test. Test PCR-nya juga bertambah di Institute of Tropical Disease (ITD), Rumah Sakit Premiere dan Rumah Sakit Adi Husada,” jelas dia.
(nth)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content