Sekeluarga Lolos dari Maut karena Batalkan Tiket Sriwijaya Air Jelang Berangkat
Minggu, 10 Januari 2021 - 20:33 WIB
BANYUMAS - Sebanyak 8 calon penumpang Sriwijaya Air SJ-182 ini mengaku bersyukur karena lolos dari maut setelah membatalkan tiket keberangkatan pesawat ke Pontianak , Kalimantan Barat.
Delapan orang dalam satu keluarga yang pada awalnya akan pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat dengan naik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu berasal dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
(Baca juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Kusmiyati masih kaget, syok dan gemetar atas peristiwa kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu. Warga Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas ini pantas gemetar.
(Baca juga: Korban Sriwijaya Air, Rahmania Ekananda dan 2 Anaknya Sempat Liburan Tahun Baru di Kediri)
Sebab, dia berserta 7 keluarga lainnya merupakan calon penumpang Sriwijaya Air SJ-182. Namun meski sudah mengantongi tiket, mereka memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke Pontianak.
Kusmiyati dan 7 keluarganya sebenarnya sudah dibelikan tiket pesawat Sriwijaya Air oleh keponakannya di Kalimantan. Namun karena ada acara mendadak, dia dan keluarga memutuskan membatalkan kepergiannya.
Pembatalan itu dilakukan satu hari sebelum terbang karena adanya kepentingan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. “Padahal sebenarnya pergi ke Pontianak juga karena ada hal yang penting, yaitu untuk menghadiri acara pernikahan keluarga,” katanya, Minggu (10/1/2021).
Setelah mendengar pesawat yang akan mereka tumpangi mengalami kecelakaan, maka dia dan keluarganya bersyukur gagal berangkat. Jika saat itu tetap berangkat dengan Sriwijaya Air SJ-182, mungkin dia dan 7 keluarga lainnya pulang hanya tinggal nama saja.
Delapan orang dalam satu keluarga yang pada awalnya akan pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat dengan naik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 itu berasal dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
(Baca juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Kusmiyati masih kaget, syok dan gemetar atas peristiwa kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu. Warga Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas ini pantas gemetar.
(Baca juga: Korban Sriwijaya Air, Rahmania Ekananda dan 2 Anaknya Sempat Liburan Tahun Baru di Kediri)
Sebab, dia berserta 7 keluarga lainnya merupakan calon penumpang Sriwijaya Air SJ-182. Namun meski sudah mengantongi tiket, mereka memutuskan untuk membatalkan keberangkatan ke Pontianak.
Kusmiyati dan 7 keluarganya sebenarnya sudah dibelikan tiket pesawat Sriwijaya Air oleh keponakannya di Kalimantan. Namun karena ada acara mendadak, dia dan keluarga memutuskan membatalkan kepergiannya.
Pembatalan itu dilakukan satu hari sebelum terbang karena adanya kepentingan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan. “Padahal sebenarnya pergi ke Pontianak juga karena ada hal yang penting, yaitu untuk menghadiri acara pernikahan keluarga,” katanya, Minggu (10/1/2021).
Setelah mendengar pesawat yang akan mereka tumpangi mengalami kecelakaan, maka dia dan keluarganya bersyukur gagal berangkat. Jika saat itu tetap berangkat dengan Sriwijaya Air SJ-182, mungkin dia dan 7 keluarga lainnya pulang hanya tinggal nama saja.
(shf)
tulis komentar anda