Pembakaran Pesawat MAF di Bandara Pagamba Intan Jaya Papua, Ini Kronologinya
Kamis, 07 Januari 2021 - 19:24 WIB
JAYAPURA - Pembakaran pesawat jenis Twin Otter milik MAF dengan kode PK-MAX di Bandara Pagamba, Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya, Papua disertai tembakan ke udara. Pembakaran yang terjadi pada Rabu, 6 Januari 2021 itu diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) .
(Baca juga: OPM Bakar Pesawat Misionaris di Bandara Pagamba Intan Jaya Papua)
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi kejadian penyerangan dan pembakaran pesawat tersebut. Pada pukul 09.00 WIT, Pesawat MAF PK-MAX yang di piloti Alex Luferchek (warga negara Amerika) berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa 2 penumpang. Pesawat itu terbang dengan tujuan Bandara Pagamba (Bandara perintis milik MAF) di Distrik Biandoga Kabupaten Intan Jaya.
(Baca juga: OPM Kalikopi Diduga Kelompok Bersenjata yang Menembaki Helikopter di Tembagapura)
"Pukul 09.30 WIT, pilot Pesawat MAF PK-MAX, Alex Luferchek melaporkan via Radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat tiba di Bandara Pagamba dengan baik," kata Kabid Humas dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).
Selanjutnya pilot disuruh turun dari pesawat. Kemudian datang seseorang (diduga kelompok kriminal bersenjata) yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti. Pria tersebut serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk.
"Atas kejadian tersebut pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya. Kemudian pesawat tersebut dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata," lanjutnya.
Pembakaran pesawat MAF tersebut kemudian terdeteksi oleh Basarnas pusat dan menyampaikan kepada Yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat PK-MAX yang dipiloti oleh Kapten Alex Luferchek
"Selanjutnya, Kamis (7/1/2021) telah diberangkatkan dari Bandara Wamena, helikopter VIDA yang dipiloti oleh Kapten Natan Fagerlie untuk mengevakuasi pilot pesawat MAF PK-MAX dari Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga menuju Nabire," katanya.
Ahmad Musthofa Kamal menambahkan, kepolisian telah menerima laporan, berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus pembakaran pesawat tersebut. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan Polres Nabire.
"Polres Nabire telah melakukan koordinasi dengan Polres Intan Jaya untuk menuju ke lokasi kejadian. Hal itu karena kejadian tersebut terjadi di wilayah Polres Intan Jaya. Namun terkendala sulitnya lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui jalur udara," paparnya.
Meski demikian, Kabid Humas memastikan petugas akan sesegera mungkin mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna dilakukan oleh TKP.
Sementara itu setelah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, pilot Alex Luferchek langsung di berangkatankan oleh Pihak MAF ke Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut.
(Baca juga: OPM Bakar Pesawat Misionaris di Bandara Pagamba Intan Jaya Papua)
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan kronologi kejadian penyerangan dan pembakaran pesawat tersebut. Pada pukul 09.00 WIT, Pesawat MAF PK-MAX yang di piloti Alex Luferchek (warga negara Amerika) berangkat dari Bandara Nabire dengan membawa 2 penumpang. Pesawat itu terbang dengan tujuan Bandara Pagamba (Bandara perintis milik MAF) di Distrik Biandoga Kabupaten Intan Jaya.
(Baca juga: OPM Kalikopi Diduga Kelompok Bersenjata yang Menembaki Helikopter di Tembagapura)
"Pukul 09.30 WIT, pilot Pesawat MAF PK-MAX, Alex Luferchek melaporkan via Radio ke kantor MAF bahwa pesawat telah mendarat tiba di Bandara Pagamba dengan baik," kata Kabid Humas dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1/2021).
Selanjutnya pilot disuruh turun dari pesawat. Kemudian datang seseorang (diduga kelompok kriminal bersenjata) yang berada di sekitar tempat pesawat berhenti. Pria tersebut serta membawa senjata dan mengeluarkan tembakan ke udara sambil menyuruh pilot untuk merunduk.
"Atas kejadian tersebut pilot diamankan oleh para pendeta dan masyarakat ke Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga Kabupaten Intan Jaya. Kemudian pesawat tersebut dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata," lanjutnya.
Pembakaran pesawat MAF tersebut kemudian terdeteksi oleh Basarnas pusat dan menyampaikan kepada Yayasan MAF di Nabire untuk mengecek pesawat PK-MAX yang dipiloti oleh Kapten Alex Luferchek
"Selanjutnya, Kamis (7/1/2021) telah diberangkatkan dari Bandara Wamena, helikopter VIDA yang dipiloti oleh Kapten Natan Fagerlie untuk mengevakuasi pilot pesawat MAF PK-MAX dari Kampung Tekai perbatasan antara Kampung Bugalaga dan Kampung Pagamba Distrik Mbiandoga menuju Nabire," katanya.
Ahmad Musthofa Kamal menambahkan, kepolisian telah menerima laporan, berkoordinasi dengan pihak terkait, melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus pembakaran pesawat tersebut. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan Polres Nabire.
"Polres Nabire telah melakukan koordinasi dengan Polres Intan Jaya untuk menuju ke lokasi kejadian. Hal itu karena kejadian tersebut terjadi di wilayah Polres Intan Jaya. Namun terkendala sulitnya lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui jalur udara," paparnya.
Meski demikian, Kabid Humas memastikan petugas akan sesegera mungkin mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna dilakukan oleh TKP.
Sementara itu setelah dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian, pilot Alex Luferchek langsung di berangkatankan oleh Pihak MAF ke Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan psikologi lebih lanjut.
(shf)
tulis komentar anda