Renaldy Pujiansyah, Anak Muda Kaltim di Balik Brand-Brand Lokal yang Viral
Senin, 04 Januari 2021 - 23:34 WIB
SANGATTA - Renaldy Pujiansyah, pemuda yang lahir di Sangatta, Kalimantan Timur pada 1999 ini memiliki kisah yang menarik dalam karirnya sebagai marketer. Berawal dari berjualan koin game online , terlibat dalam dunia buzzer hingga menjalankan bisnis dropship yang menghasilkan ratusan juta.
Dengan pengalaman di dunia digital marketing selama kurang lebih 7 tahun, dia memberanikan diri mendirikan INSAF Digital Agency. Yaitu sebuah agensi marketing yang berfokus di pemasaran digital berlokasi di Surabaya. (Baca juga: Mega Proyek Ibu Kota Baru Akan Berlanjut di 2021 )
INSAF sendiri diambil dari KBBI yang berarti ‘sadar yang benar’, sesuai dengan namanya, INSAF ingin menjadi agensi marketing yang memberikan solusi berdasarkan fakta masalah, harga yang transparan, dan merangkul orang-orang yang sudah boncos dalam marketing. Harapannya mereka bisa ‘sadar’ strategi yang benar ketika berada di INSAF. (Baca juga: Ini 10 Game Menarik yang akan Meluncur di 2021 )
“Iya, jadi dulu iseng main game di facebook, kan ada tuh belanja koinnya pakai kartu kredit nah temen-temen gak tau gimana cara belanjanya. Waktu itu aku tahu ada namanya virtual kartu kredit, yaudah aku makelarin tuh lumayan waktu itu bisa dapat uang jajan,” kata dia.
Terus lanjut tergabung dalam tim buzzer buat belajar bagaimana cara mengembangkan brand dan personal branding. “Ilmu-ilmu dari situ aku terapin ke bisnis dropship, karena aku kan di daerah Kalimantan Timur engga mungkin stok barang. Dari bisnis itu cuma jadi marketer jualan online lumayan waktu itu mencetak omset miliaran rupiah dalam satu tahun,” jelas dia.
INSAF dibawa Renaldy dalam misi membuat brand lokal menjadi brand kelas dunia, harapannya brand-brand di kota kecil maupun besar di Indonesia bisa memperluas pasarnya dan menjadi brand besar melalui digital.
“Dengan adanya INSAF saya berharap bisa kembangin banyak brand lokal, karena kekuatan digital itu besar banget. Karena sekarang kita harus kolaborasi untuk mewujudkan mimpi yang besar. Kamu emang gak bisa beli mimpi yang besar tapi kamu bisa bekerjasama dengan orang yang mampu mewujudkan mimpi yang besar tersebut,” kata dia.
Menurut dia, kunci dari keberhasilan membesarkan brand di era digital adalah bisa membaca data yang dihasilkan. Dengan bisa membaca data maka mampu menentukan strategi apa yang selanjutnya digunakan. Jadi digital marketing itu bukan cuma sekadar posting-posting aja. Sebab ada banyak hal yang harus dilakukan.
“Saat ini INSAF sudah memiliki tim sebanyak 15 orang. Ya masih dikit sih, namun kami punya mimpi yang besar. Kami terus mengembangkan dan edukasi bahwa digital marketing yang bener tuh seperti ini loh, jangan sampai salah langkah apalagi malah boncos,” kata dia.
Saat ini INSAF adalah agensi di belakang layar beberapa brand lokal besar yang viral akhir-akhir ini, brand-brand tersebut ada Se’i Sapiku, Heslin Beauty, Warung Ikan Mamayo, Sebelas Duabelas Kopi, Aulia Fashion, dan masih banyak lagi brand lainnya.
Dengan pengalaman di dunia digital marketing selama kurang lebih 7 tahun, dia memberanikan diri mendirikan INSAF Digital Agency. Yaitu sebuah agensi marketing yang berfokus di pemasaran digital berlokasi di Surabaya. (Baca juga: Mega Proyek Ibu Kota Baru Akan Berlanjut di 2021 )
INSAF sendiri diambil dari KBBI yang berarti ‘sadar yang benar’, sesuai dengan namanya, INSAF ingin menjadi agensi marketing yang memberikan solusi berdasarkan fakta masalah, harga yang transparan, dan merangkul orang-orang yang sudah boncos dalam marketing. Harapannya mereka bisa ‘sadar’ strategi yang benar ketika berada di INSAF. (Baca juga: Ini 10 Game Menarik yang akan Meluncur di 2021 )
“Iya, jadi dulu iseng main game di facebook, kan ada tuh belanja koinnya pakai kartu kredit nah temen-temen gak tau gimana cara belanjanya. Waktu itu aku tahu ada namanya virtual kartu kredit, yaudah aku makelarin tuh lumayan waktu itu bisa dapat uang jajan,” kata dia.
Terus lanjut tergabung dalam tim buzzer buat belajar bagaimana cara mengembangkan brand dan personal branding. “Ilmu-ilmu dari situ aku terapin ke bisnis dropship, karena aku kan di daerah Kalimantan Timur engga mungkin stok barang. Dari bisnis itu cuma jadi marketer jualan online lumayan waktu itu mencetak omset miliaran rupiah dalam satu tahun,” jelas dia.
INSAF dibawa Renaldy dalam misi membuat brand lokal menjadi brand kelas dunia, harapannya brand-brand di kota kecil maupun besar di Indonesia bisa memperluas pasarnya dan menjadi brand besar melalui digital.
“Dengan adanya INSAF saya berharap bisa kembangin banyak brand lokal, karena kekuatan digital itu besar banget. Karena sekarang kita harus kolaborasi untuk mewujudkan mimpi yang besar. Kamu emang gak bisa beli mimpi yang besar tapi kamu bisa bekerjasama dengan orang yang mampu mewujudkan mimpi yang besar tersebut,” kata dia.
Menurut dia, kunci dari keberhasilan membesarkan brand di era digital adalah bisa membaca data yang dihasilkan. Dengan bisa membaca data maka mampu menentukan strategi apa yang selanjutnya digunakan. Jadi digital marketing itu bukan cuma sekadar posting-posting aja. Sebab ada banyak hal yang harus dilakukan.
“Saat ini INSAF sudah memiliki tim sebanyak 15 orang. Ya masih dikit sih, namun kami punya mimpi yang besar. Kami terus mengembangkan dan edukasi bahwa digital marketing yang bener tuh seperti ini loh, jangan sampai salah langkah apalagi malah boncos,” kata dia.
Saat ini INSAF adalah agensi di belakang layar beberapa brand lokal besar yang viral akhir-akhir ini, brand-brand tersebut ada Se’i Sapiku, Heslin Beauty, Warung Ikan Mamayo, Sebelas Duabelas Kopi, Aulia Fashion, dan masih banyak lagi brand lainnya.
(nth)
tulis komentar anda