Ganjar Pranowo: Ora Obah Ora Mamah
Kamis, 14 Mei 2020 - 20:00 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak larut dalam kesedihan akibat panemi Covid-19. Terlebih belum diketahui masa pandemi akan berakhir, sehingga setelah penanganan kesehatan maka dilakukan penataan ekonomi masyarakat.
"Orang Jawa bilang ora obah ora mamah (tidak bergerak maka tidak makan). Bantuan sosial sudah dan bantuan juga sudah berjalan. Tentu dengan segala kekurangan dan catatannya. Maka pararel dengan itu, saya langsung cepat masuk sektor ekonomi agar segera ada lompatan-lompatan," ucapnya.
Selain melakukan identifikasi di tingkat bawah, Ganjar juga melakukan pengecekan terhadap industri besar yang masih bertahan. Mereka yang masih bisa eksport akan didorong habis-habisan dengan sejumlah insentif yang diberikan.
"Kami sudah bicara dengan Kemenlu dan Kemendag agar mendorong ekspor ke negara-negara yang sekarang sudah dibuka kembali. Negara-negara yang dulu jadi importir kita, kita dorong dan siap suplai secepatnya," tegasnya.( )
Sementara bagi usaha menengah ke bawah hingga usaha kecil, sejumlah program disiapkan untuk mengembalikan semangatnya dan menghidupkan kembali mereka. Gerakan membeli antar-teman, antar kenalan dan gerakan bangga memakai produk dalam negeri juga akan didorong menjadi tren agar kreatif baru muncul.
"Termasuk saya dorong masyarakat untuk menerapkan normal baru dalam kehidupan. Kita kampanyekan betul penggunaan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Kalau semua itu dilakukan, maka kehidupan normal baru yang memang sudah menjadi tuntutan ini bisa berjalan. Ekonomi bisa berjalan dan protokol kesehatan tetap diterapkan," tutupnya.
"Orang Jawa bilang ora obah ora mamah (tidak bergerak maka tidak makan). Bantuan sosial sudah dan bantuan juga sudah berjalan. Tentu dengan segala kekurangan dan catatannya. Maka pararel dengan itu, saya langsung cepat masuk sektor ekonomi agar segera ada lompatan-lompatan," ucapnya.
Selain melakukan identifikasi di tingkat bawah, Ganjar juga melakukan pengecekan terhadap industri besar yang masih bertahan. Mereka yang masih bisa eksport akan didorong habis-habisan dengan sejumlah insentif yang diberikan.
"Kami sudah bicara dengan Kemenlu dan Kemendag agar mendorong ekspor ke negara-negara yang sekarang sudah dibuka kembali. Negara-negara yang dulu jadi importir kita, kita dorong dan siap suplai secepatnya," tegasnya.( )
Sementara bagi usaha menengah ke bawah hingga usaha kecil, sejumlah program disiapkan untuk mengembalikan semangatnya dan menghidupkan kembali mereka. Gerakan membeli antar-teman, antar kenalan dan gerakan bangga memakai produk dalam negeri juga akan didorong menjadi tren agar kreatif baru muncul.
"Termasuk saya dorong masyarakat untuk menerapkan normal baru dalam kehidupan. Kita kampanyekan betul penggunaan masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Kalau semua itu dilakukan, maka kehidupan normal baru yang memang sudah menjadi tuntutan ini bisa berjalan. Ekonomi bisa berjalan dan protokol kesehatan tetap diterapkan," tutupnya.
(nun)
tulis komentar anda