MBR Tak Tercatat di Aplikasi, Penyaluran Bansos COVID-19 Ngadat
Kamis, 14 Mei 2020 - 14:48 WIB
SURABAYA - Distribusi Bansos COVID-19 di Kota Surabaya, masih menjadi persoalan. Ketidaksesuaian data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebagai penerima membuat bantuan sembako yang sudah didatangkan akhirnya tertimbun di kelurahan.
(Baca juga: Ada Skenario Pengetatan Jalur Lalulintas Selama PSBB Malang Raya )
Hal tersebut menjadi temuan saat Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat sidak ke beberapa kantor Kelurahan di Kota Surabaya. Di antaranya, Kelurahan Kedungdoro, Kelurahan Pagesangan, dan Kelurahan Kebonsari.
Sedianya pengurus RT dan RW sudah melakukan proses verifikasi ulang. Namun, kendalanya ketika data tersebut diinput secara online ternyata tidak maksimal. "Kami kesulitan memasukan. Bahkan datanya yang sudah masuk ternyata tidak ada dipapan pengumuman," terang Ketua RW II Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Ahmad Imron.
Aplikasi MBR Online merupakan program yang digagas oleh Bappeko Surabaya dalam melakukan pendataan bagi MBR secara digital. Selain MBR, pendataan warga untuk SKM (Surat Keterangan Miskin) online dan SKBK (Surat Keterangan Bantuan Kesehatan) online kepada Ketua RW dan LPMK se-Surabaya, juga dilakukan.
Imron menjelaskan, dengan persoalan data ini akhirnya banyak bantuan yang menumpuk di Kecamatan dan Kelurahan. "Iya. Ini tertahan di Kecamatan, kemudian di kelurahan. Sudah lama, akhirnya kami yang membagikan juga harus menunggu. Apalagi datanya banyak yang tidak sesuai," ungkap dia.
Whisnu Sakti Buana menegaskan, carut-marut ketidaksesuaian tengah dicarikan solusi. "Setelah saya cek memang banyak data lama yang digunakan. Kalau begitu ya sudah diganti saja, nanti dibuatkan berita acaranya," terang dia.
Whisnu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, menjelaskan, persoalan pendataan MBR diakui menjadi temuan di sejumlah Kelurahan.
WS (Sapaan Whisnu Sakti Buana) meminta seluruh Kelurahan melakukan verifikasi ulang dibantu RT, dan jajaran Muspika setempat. "Saya rasa cepat kok. Tinggal diganti dibuat berita acaranya dua hari bisa selesai. Nanti mengetahui Lurah dan Camat," katanya.
Ia meminta proses verifikasi data harus selesai dalam pekan ini. "Jadi sebelum lebaran warga sudah harus menerima. Ini kasihan kalau tidak ada solusi, sementara warga dibawah sudah berteriak agar bantuan segera diberikan," pungkas alumnus ITS Surabaya ini.
(Baca juga: Ada Skenario Pengetatan Jalur Lalulintas Selama PSBB Malang Raya )
Hal tersebut menjadi temuan saat Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat sidak ke beberapa kantor Kelurahan di Kota Surabaya. Di antaranya, Kelurahan Kedungdoro, Kelurahan Pagesangan, dan Kelurahan Kebonsari.
Sedianya pengurus RT dan RW sudah melakukan proses verifikasi ulang. Namun, kendalanya ketika data tersebut diinput secara online ternyata tidak maksimal. "Kami kesulitan memasukan. Bahkan datanya yang sudah masuk ternyata tidak ada dipapan pengumuman," terang Ketua RW II Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, Ahmad Imron.
Aplikasi MBR Online merupakan program yang digagas oleh Bappeko Surabaya dalam melakukan pendataan bagi MBR secara digital. Selain MBR, pendataan warga untuk SKM (Surat Keterangan Miskin) online dan SKBK (Surat Keterangan Bantuan Kesehatan) online kepada Ketua RW dan LPMK se-Surabaya, juga dilakukan.
Imron menjelaskan, dengan persoalan data ini akhirnya banyak bantuan yang menumpuk di Kecamatan dan Kelurahan. "Iya. Ini tertahan di Kecamatan, kemudian di kelurahan. Sudah lama, akhirnya kami yang membagikan juga harus menunggu. Apalagi datanya banyak yang tidak sesuai," ungkap dia.
Whisnu Sakti Buana menegaskan, carut-marut ketidaksesuaian tengah dicarikan solusi. "Setelah saya cek memang banyak data lama yang digunakan. Kalau begitu ya sudah diganti saja, nanti dibuatkan berita acaranya," terang dia.
Whisnu yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, menjelaskan, persoalan pendataan MBR diakui menjadi temuan di sejumlah Kelurahan.
WS (Sapaan Whisnu Sakti Buana) meminta seluruh Kelurahan melakukan verifikasi ulang dibantu RT, dan jajaran Muspika setempat. "Saya rasa cepat kok. Tinggal diganti dibuat berita acaranya dua hari bisa selesai. Nanti mengetahui Lurah dan Camat," katanya.
Ia meminta proses verifikasi data harus selesai dalam pekan ini. "Jadi sebelum lebaran warga sudah harus menerima. Ini kasihan kalau tidak ada solusi, sementara warga dibawah sudah berteriak agar bantuan segera diberikan," pungkas alumnus ITS Surabaya ini.
(eyt)
tulis komentar anda