Hindari Rapid Tes Antigen, Warga Memilih Berwisata di Pantai Kenjeran Surabaya
Minggu, 27 Desember 2020 - 17:11 WIB
SURABAYA - Kebijakan Rapid Tes Antigen yang diterapkan di sejumlah tempat wisata rupanya memberikan dampak positif. Sebagian warga lebih memilih menikmati hari libur Natal dan Tahun Baru di dalam kota.
Seperti Hari, warga Kedung Mangu Surabaya bersama keluarganya, lebih memilih berwisata di pesisir Pantai Kenjeran Surabaya , tepatnya di kawasan bebatuan dekat Kampung Nelayan Bulak. Hari mengaku, memilih berwisata di Pantai Kenjeran ini lantaran masih bebas. (Baca Juga: Libur Nataru, 2,1 Juta Penumpang Diprediksi Lakukan Perjalanan Penerbangan)
Dia bersama keluarga tidak perlu rapid tes antigen. Sedangkan jika keluar kota, harus antre dan mengeluarkan biaya lebih. Apalagi, Pemerintah Kota Surabaya juga sudah menginbau warganya agar tidak keluar kota demi menghindari COVID-19 . “Di sini kan bebas yang penting menjaga protokol kesehatan. Cucu-cucu saya juga sudah senang bisa main air di pinggir pantai," ucapnya.
Adanya wisatawan lokal di pesisir Pantai Kenjeran itu juga menjadi berkah bagi nelayan. Para nelayan akhirnya bisa mendapatkan rejeki dari wisatawan yang ingin berkeliling pantai menggunakan perahu tradisional. (Baca Juga: Kisah Pilu Pemandu Lagu dengan Layanan Plus-plus yang Ingin Tobat di 2021)
Salah satu anggota dari Paguyuban Perahu Wisata, Sodikin mengatakan, pada masa libur akhir tahun ini, menjadi pelepas dahaga bagi para nelayan. Pasalnya, sejak wabah COVID-19 dan diberlakukannya PSBB yang berimbas ditutupnya sejumlah tempat wisata Kenjeran kunjungan wisata di pesisir Kenjeran sepi. (Baca Juga: Hadapi Varian Baru COVID-19, Pemerintah Harus Batasi Mobilitas Sosial)
“Alhamdulilah sekarang lumayan. Sehari rata-rata saya bisa dapat Rp200.000 dari jasa mengantar wisatawan keliling naik perahu,” ujarnya. Bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi perahu tradisional cukup merogoh kocek sebesar Rp100.000 sekali naik.
Seperti Hari, warga Kedung Mangu Surabaya bersama keluarganya, lebih memilih berwisata di pesisir Pantai Kenjeran Surabaya , tepatnya di kawasan bebatuan dekat Kampung Nelayan Bulak. Hari mengaku, memilih berwisata di Pantai Kenjeran ini lantaran masih bebas. (Baca Juga: Libur Nataru, 2,1 Juta Penumpang Diprediksi Lakukan Perjalanan Penerbangan)
Dia bersama keluarga tidak perlu rapid tes antigen. Sedangkan jika keluar kota, harus antre dan mengeluarkan biaya lebih. Apalagi, Pemerintah Kota Surabaya juga sudah menginbau warganya agar tidak keluar kota demi menghindari COVID-19 . “Di sini kan bebas yang penting menjaga protokol kesehatan. Cucu-cucu saya juga sudah senang bisa main air di pinggir pantai," ucapnya.
Adanya wisatawan lokal di pesisir Pantai Kenjeran itu juga menjadi berkah bagi nelayan. Para nelayan akhirnya bisa mendapatkan rejeki dari wisatawan yang ingin berkeliling pantai menggunakan perahu tradisional. (Baca Juga: Kisah Pilu Pemandu Lagu dengan Layanan Plus-plus yang Ingin Tobat di 2021)
Salah satu anggota dari Paguyuban Perahu Wisata, Sodikin mengatakan, pada masa libur akhir tahun ini, menjadi pelepas dahaga bagi para nelayan. Pasalnya, sejak wabah COVID-19 dan diberlakukannya PSBB yang berimbas ditutupnya sejumlah tempat wisata Kenjeran kunjungan wisata di pesisir Kenjeran sepi. (Baca Juga: Hadapi Varian Baru COVID-19, Pemerintah Harus Batasi Mobilitas Sosial)
“Alhamdulilah sekarang lumayan. Sehari rata-rata saya bisa dapat Rp200.000 dari jasa mengantar wisatawan keliling naik perahu,” ujarnya. Bagi wisatawan yang ingin menikmati sensasi perahu tradisional cukup merogoh kocek sebesar Rp100.000 sekali naik.
(nic)
Lihat Juga :
tulis komentar anda