Bahlil Optimistis Bandara Kediri Tumbuhkan Ekonomi

Kamis, 16 April 2020 - 20:05 WIB
Pemasangan tiang pancang sebagai tanda dimulainya pembangunan Bandara Kediri, Jawa Timur. Foto/Ist
KEDIRI - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia optimistis pembangunan Bandara Internasional di Kediri merupakan sebuah langkah yang baik dan bisa menjadi contoh bagi investor swasta.

"Saya harus harus memberikan apresiasi dan ini menjadi contoh bagi perusahaan lain yang sudah melakukan usahannya di Indonesia. Sebab hal ini akan sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan nasional," ungkap Bahlil saat dihubungi wartawan terkait persiapan pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Kediri yang sudah resmi dimulai, Kamis (16/4/2020). (Baca juga: Pembangunan Bandara Baru Kediri Resmi Dimulai)

Proses pembangunan Bandara Kediri resmi dilakukan pada Rabu (15/4/2020). Dalam sambutan peresmian melalui pertemuan virtual ‘Video-Conference’ Online, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa rencana pembangunan bandara Internasional di Kediri ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu bersama Gubernur Jawa Timur dan sejumlah kepala daerah.



"Rencana itu mulai mengerucut setelah Direksi PT Gudang Garam menyampaikan keinginan membuat lapangan terbang di Kediri. Ini adalah kerjasama bersejarah karena baru pertama kali disponsori swasta,” kata Luhut.

Dia menjelaskan bahwa pelaksanaan proyek bandara di Kediri merupakan proses yang panjang dan mendapat dukungan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam urusan infrastruktur sangat besar. Demikian pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang menyelesaikan pembebasan lahan dengan baik, dengan dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Kediri.

Terkait dengan pembanguann bandara yang akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter dan dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai bahwa pembangunan bandara ini merupakan wujud kesetaraan perlakuan dan pensetaraan kemajuan bagi masyarakat di Jawa Timur bagian selatan.

"Dengan pembangunan bandara ini, akan membuka akses transportasi dan konektivitas titik-titik di sektor agro dan maritim. Proses ini akan seiring dengan proyek strategi nasional di selingkar Wilis dan jalur lintas selatan,” ungkap Khofifah.

Sementara itu, Direktur PT Gudang Garam TB, Istata Siddharta mengatakan bahwa bandara ini bisa meningkatkan konektivitas di selatan Jawa Timur. Dan dengan pembangunan ini maka diharapkan daerah sekitar menjadi pusat keekonomian baru dimana ada industri, kuliner, dan pariwisata. "Karena itu kamin komitmen melaksanakan pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur," ungkapnya.

Dia mengatakan, eskipun saat ini Indonesia secara bersama-sama sedang menghadapi COVID-19, namun Indonesia tak boleh terpaku. Sehingga ketika COVID-19 telah berlalu, ekonomi juga kita siapkan. "Ekonomi juga harus tetap jalan sehingga masyarakat bisa makan. Dan saya yakin ini akan mempercepat ekonomi di selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah," jelasnya.

Istata menjelaskan bahwa total investasi mencapai Rp9 triliun pada tahap 1 pembangunan. Bandara ini juga disiapkan melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umroh, hingga memudahkan keberangkatan jamaah haji dari beberapa daerah di wilayah Mataraman. Selain itu juga memudahkan perjalanan tenaga kerja migran di luar negeri yang berasal dari daerah sekitar bandara.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content