5.055 Warga Jatim Meninggal Dunia Akibat COVID-19, Tertinggi Nasional

Kamis, 17 Desember 2020 - 20:00 WIB
ilustrasi
SURABAYA - Kasus kematian akibat COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) masih tetap tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, per Kamis (17/12/2020) jumlah kematian di Jatim akibat COVID-19 sebanyak 5.055 kasus. Disusul DKI Jakarta sebanyak 3.014 kasus, Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 2.728 kasus dan Jawa Barat (Jabar) 1.092 kasus.

Sementara untuk pasien sembuh, DKI Jakarta menduduki peringkat teratas dengan jumlah 142.647 kasus. Diikuti Jatim 62.859 kasus. Jabar) berada di urutan ketiga sebanyak 5.8187 kasus dan Jateng 47.196 kasus.

Sedangkan untuk jumlah kasus positif COVID-19, DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan jumlah 158.033 kasus. Disusul Jatim dengan jumlah 72.979 kasus dan Jabar 70.777 kasus.



(Baca juga: 20 ASN Pemkot Malang Terpapar COVID-19, Mulai Besok Balai Kota Ditutup Total )

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta forkopimda dan kepala daerah setempat untuk memperkuat sinergitas guna mengendalikan kasus COVID-19 di Jatim. Terutama menjelang hari libur Natal dan Tahun Baru.

“Saya mohon kita kuati semangat kita, membangun sinergitas yang lebih solid menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Sekarang kita harus menyiapkan sebaik-baiknya dan sedetail mungkin,” kata Khofifah, Kamis (17/12/2020).

Orang nomor satu di Jatim itu menambahkan, meski Jatim tercatat sebagai provinsi dengan jumlah rapid test tertinggi di Indonesia, namun perlu dilakukan analisis bersama terkait langkah strategis yang diambil. Ini bertujuan mengendalikan kenaikan angka penyebaran virus dari Wuhan, China itu.

(Baca juga: Pasien COVID-19 di Jatim Melonjak Tajam, Khofifah Tolak Berlakukan PSBB )

“Ini akan menjadi bagian penting untuk dilakukan analisis bersama. Kita kerja keras jangan sampai terjadi kenaikan-kenaikan yang tidak terkendali,”imbuhnya.

Kepada para kepala daerah, secara khusus Khofifah berpesan untuk memperkuat update konsolidasi Satgas COVID-19 hingga penggalakan Operasi Yustisi. Tak hanya itu, fungsi-fungsi ruang karantina dan Kampung Tangguh di setiap daerah bisa direvitalisasi.

“Bagi bupati/wali kota yang dulu sudah mempunyai ruang karantina, tolong dihidupkan kembali. Yang dulu sudah mempunyai Kampung Tangguh, tolong direvitalisasi,” pesan Khofifah.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content