Bank Jatim Siapkan Capex Rp300 Miliar di 2021

Kamis, 17 Desember 2020 - 19:50 WIB
Bank Jatim pada tahun 2021 menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp300 miliar.Foto/SINDONews/Ali Masduki
SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim pada tahun 2021 menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp300 miliar. Dari total dana tersebut, hampir 50% dialokasikan untuk pengadaan server guna mendukung aktivitas digital Bank Jatim.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo mengatakan, pada 2021 mendatang, pihaknya akan banyak melakukan pengadaan untuk server baru. Selain itu, capex 2021 juga untuk pembangunan sejumlah aset.

(Baca juga: Angka COVID-19 di Sidoarjo Meningkat, Rumah Sakit Rujukan Stop Terima Pasien )

Seperti renovasi gedung yang sudah tidak layak. Kantor cabang di Caruban, Madiun juga dinaikkan statusnya dari kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang penuh. “Dari capex itu kami juga akan mendirikan Bursa Efek Daerah dan juga learning centre,” katanya usai paparan publik di Kantor Pusat Bank Jatim di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, Kamis (17/12/2020).

Terkait kinerja, di tahun 2021, bank yang mayoritas sahamnya dikuasai Pemprov Jatim itu memproyeksikan penyaluran kredit tumbuh hingga 11%. Proyeksi itu sejalan dengan ekonomi nasional yang diprediksi bisa tumbuh 5%. Pertumbuhan ini karena adanya optimisme ekonomi dengan hadirnya vaksin COVID-19 di Indonesia.



“Tumbuhnya kredit, diharapkan mendorong kontribusi kredit UMKM yang kini terus digencarkan sebagai upaya menggerakkan ekonomi Jatim,” kata Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman.

(Baca juga: Pleno KPU Tuntas, Eri-Armudji Menangkan Pilwali Surabaya )

Diketahui, hingga November 2020, penyaluran kredit Bank Jatim mencapai Rp41,13 triliun atau tumbuh 7,29 persen (yoy). Kredit sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yakni Rp6,62 triliun atau tumbuh 11,28% (yoy). Diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yakni Rp10,30 triliun atau tumbuh 8,59%.

“Ke depan, kami akan mengoptimalkan kredit produktif. Kami bekerja sama dengan Dinas Koperasi di setiap daerah dan membuat aplikasi produk UMKM sebagai marketplace agar menjadi usaha yang berkelanjutan,” tandas Busrul.

Untuk kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga November 2020 mencatatkan pertumbuhan 17,91% yakni sebesar Rp73,96 triliun. Sementara komposisi rasio keuangan pada periode November ini di antaranya Return on Equity (ROE) 18,51%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59% dan Return On Asset (ROA) 2,49%.

Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58%. “Untuk DPK, kami proyeksikan tumbuh 8% pada 2021, angka proyeksi ini sama dengan perkiraan pertumbuhan aset,” pungkas Busrul.
(msd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More