Bupati Sleman Minta Umat Nasrani Rayakan Natal Sederhana dan Tak Konvoi
Kamis, 17 Desember 2020 - 18:31 WIB
SLEMAN - Bupati Sleman, Sri Purnomo meminta umat nasrani di Sleman merayakan natal dengan cara sederhana, dan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) COVID-19 secara ketat saat ibadah Natal.
Bukan hanya itu, orang nomor satu di Sleman ini juga meminta warganya tidak berkonvoi dan mengumpulkan massa dalam merayakan pesta natal. Permintaan itu, bukan tanpa alasan. Sebab hingga sekarang, kasus COVID-19 masih cukup tinggi. (Baca Juga: Umat Nasrani Pekalongan Gelar Perayaan Natal dengan Protokol Kesehatan Ketat)
Sejak Senin (14/12/2020) hingga Kamis (17/12/2020), tercatat ada 393 penambahan kasus baru. Dengan rincian, Senin, 39 kasus, Selasa 50 kasus, Rabu 99 kasus dan Kamis 105 kasus. (Baca Juga: Antisipasi Penularan COVID-19, Dishub Salatiga Perketat Pemeriksaan Penumpang di Terminal)
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Forkompinda Sleman, umat kristiani diharapkan bisa merayakan natal 2020 dengan cara sederhana,” kata Sri Purnomo terkait perayaan Nataru di tengah pandemi COVID-19 , usai pemaparan capaian serapan APBD 2020 Sleman, Jumat (17/12/2020).
Dia menjelaskan, perayaan keagaaman dengan sederhana tersebut, juga dilakukan saat Idul Fitri lalu. Dimana tidak ada aktivitas umat yang mengundang dan mengumpulkan massa, seperti tidak ada takbir keliling.
Untuk itu, saat Natal 2020 juga diharapkan tidak dirayakan dengan berlebihan. “Kami harapkan umat kristiani juga tidak keliling-keliling (konvoi) dalam merayakan pesta natal,” harapnya. (Baca Juga: Paslon No 1 dan No 2 Pilkada Sleman 2020 Tunggu Hasil Resmi KPU)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menambahkan, untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran dan penularan COVID-19 yang masih cukup tinggi di Sleman, pihaknya meminta umat nasrani tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dengan ketat saat ibadah Natal dan setelah ibadah tidak melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan massa. “Kami juga tidak merekomendasikanizin kegiatan yang mengundang banyak orang saat merayakan natal 2020,” tambahnya.
Bukan hanya itu, orang nomor satu di Sleman ini juga meminta warganya tidak berkonvoi dan mengumpulkan massa dalam merayakan pesta natal. Permintaan itu, bukan tanpa alasan. Sebab hingga sekarang, kasus COVID-19 masih cukup tinggi. (Baca Juga: Umat Nasrani Pekalongan Gelar Perayaan Natal dengan Protokol Kesehatan Ketat)
Sejak Senin (14/12/2020) hingga Kamis (17/12/2020), tercatat ada 393 penambahan kasus baru. Dengan rincian, Senin, 39 kasus, Selasa 50 kasus, Rabu 99 kasus dan Kamis 105 kasus. (Baca Juga: Antisipasi Penularan COVID-19, Dishub Salatiga Perketat Pemeriksaan Penumpang di Terminal)
“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan Forkompinda Sleman, umat kristiani diharapkan bisa merayakan natal 2020 dengan cara sederhana,” kata Sri Purnomo terkait perayaan Nataru di tengah pandemi COVID-19 , usai pemaparan capaian serapan APBD 2020 Sleman, Jumat (17/12/2020).
Dia menjelaskan, perayaan keagaaman dengan sederhana tersebut, juga dilakukan saat Idul Fitri lalu. Dimana tidak ada aktivitas umat yang mengundang dan mengumpulkan massa, seperti tidak ada takbir keliling.
Untuk itu, saat Natal 2020 juga diharapkan tidak dirayakan dengan berlebihan. “Kami harapkan umat kristiani juga tidak keliling-keliling (konvoi) dalam merayakan pesta natal,” harapnya. (Baca Juga: Paslon No 1 dan No 2 Pilkada Sleman 2020 Tunggu Hasil Resmi KPU)
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo menambahkan, untuk mengantisipasi dan menekan penyebaran dan penularan COVID-19 yang masih cukup tinggi di Sleman, pihaknya meminta umat nasrani tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 dengan ketat saat ibadah Natal dan setelah ibadah tidak melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan massa. “Kami juga tidak merekomendasikanizin kegiatan yang mengundang banyak orang saat merayakan natal 2020,” tambahnya.
(nic)
tulis komentar anda