Walikota Madiun Lanjutkan Proyek Miliaran Rupiah di Tengah Pandemi Covid-19
Selasa, 12 Mei 2020 - 22:45 WIB
MADIUN - Proyek pembangunan fisik bernilai miliaran rupiah terus dilanjutkan Pemkot Madiun di tengah pandemi covid 19. Padahal pemerintah pusat dan daerah yang lain sibuk mengalihkan sumber dana untuk penanganan wabah tersebut.
Walikota Madiun Maidi memiliki alasan tersendiri. Menurutnya pembangunan tetap dilakukan terhadap proyek-proyek yang akan menggerakan sektor ekonomi pasca wabah corona nanti berakhir.
"Jadi begini, pembangunan yang saat ini sedang berjalan ini menyambut tatkala dalam waktu dekat nanti corona meninggalkan kita. Artinya dari segi kesehatan, rumah sakit, fasilitas dan sebagainya kita cukupi semuanya. Tapi dari segi sehat, kalau orang ini tidak punya duit, tidak ada aktivitas, tidak makan, kan tidak sehat," ungkap Maidi, Selasa (12/04/2020).
Orang nomor satu di Pemkot Madiun tersebut menjelaskan pembangunan yang akan menggerakan sektor ekonomi itu di antaranya sentra kuliner, taman dan wisata perkotaan, serta perbelanjaan, khususnya untuk pertumbuhan perekonomian Pedagang Kaki Lima (PKL). Lokasinya berada di kawasan Jalan Pahlawan, Taman Sumber Umis, serta kawasan Rimba Mulya.
"Maka untuk Madiun, khusus tempat untuk belanja, kuliner, jalan jalan, dan yang sifatnya untuk pertumbuhan PKL ekonomi, ini berjalan. Sehingga nanti kalau corona sudah tidak ada, maka banyak orang berbondong bondong, fasilitas yang ada di Kota Madiun menyambut orang baik yang itu belanja, berjalan, akan menikmati tanaman-tanaman, yang mungkin saat ini masih di rumah semuanya, ini kita siapkan semuanya," jelasnya.
Untuk pembangunan yang tidak menggerakkan roda ekonomi kreatif dan pertumbuhanya, Walikota yang baru saja setahun menjabat bersama Wakilnya Inda Raya itu dengan tegas akan menyetopnya. Misalnya, pembangunan saluran-saluran besar, kegiatan yang membuat kerumunan massa dalam jumlah besar serta mendatangkan sejumlah artis.
"Tetapi pembangunan yang tidak terkait pembangunan ekonomi, yang tidak mendukung menyambut corona hilang, ini saya pending semua," tegas Maidi.
Terkait anggaran, mantan Sekda Kota Madiun itu mengaku cukup dan tidak akan mengganggu anggaran penanggulangan Covid 19. "Anggarannya cukup, anggarannya cukup. Ini kalau semua kita pending ( proyek yang tidak menggerakan potensi ekonomi), anggaran cukup," ungkap Maidi.
Saat ini aggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang disiapkan Pemkot Madiun untuk menanggulangi wabah Covid 19 mencapai berkisar 160 miliar rupiah. Anggaran pembangunan fisik yang dimaksud di luar yang digunakan untuk BTT tersebut.
Sementara itu melalui pesan singkat, Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri membenarkan jika pembangunan proyek fisik yang di maksud Walikota mampu menggerakn rosa perekonomian pasca corona hilang nanti berada di Kawasan jl Pahlawan, Taman Sumber Umis dan Rimba Mulya. "siap... nggih Mas," jawabnya.
Mengacu pernyataan walikota dan Kepala Dinas Kominfom, jika dicocokkan dengan laman LPSE, ketiga proyek itu tersebut menelan biaya miliaran rupiah. Di laman LPSE Pemkot Madiun, pembangunan jl Setiaki dan Rimba Mulya yang rencananya untuk kawasan Kuliner mencapai 10,3 miliar rupiah.
Sedangkan Pembangunan Jalan Pelengkap jl. Pahlawan dan Pembangunan saluran Sumber Umis, pagunya masing-masing 7,8 dan 9,4 miliar rupiah. Rencananya kedua kawasan itu akan menjadi kawasan wisata perkotaan yang alami.
Walikota Madiun Maidi memiliki alasan tersendiri. Menurutnya pembangunan tetap dilakukan terhadap proyek-proyek yang akan menggerakan sektor ekonomi pasca wabah corona nanti berakhir.
"Jadi begini, pembangunan yang saat ini sedang berjalan ini menyambut tatkala dalam waktu dekat nanti corona meninggalkan kita. Artinya dari segi kesehatan, rumah sakit, fasilitas dan sebagainya kita cukupi semuanya. Tapi dari segi sehat, kalau orang ini tidak punya duit, tidak ada aktivitas, tidak makan, kan tidak sehat," ungkap Maidi, Selasa (12/04/2020).
Orang nomor satu di Pemkot Madiun tersebut menjelaskan pembangunan yang akan menggerakan sektor ekonomi itu di antaranya sentra kuliner, taman dan wisata perkotaan, serta perbelanjaan, khususnya untuk pertumbuhan perekonomian Pedagang Kaki Lima (PKL). Lokasinya berada di kawasan Jalan Pahlawan, Taman Sumber Umis, serta kawasan Rimba Mulya.
"Maka untuk Madiun, khusus tempat untuk belanja, kuliner, jalan jalan, dan yang sifatnya untuk pertumbuhan PKL ekonomi, ini berjalan. Sehingga nanti kalau corona sudah tidak ada, maka banyak orang berbondong bondong, fasilitas yang ada di Kota Madiun menyambut orang baik yang itu belanja, berjalan, akan menikmati tanaman-tanaman, yang mungkin saat ini masih di rumah semuanya, ini kita siapkan semuanya," jelasnya.
Untuk pembangunan yang tidak menggerakkan roda ekonomi kreatif dan pertumbuhanya, Walikota yang baru saja setahun menjabat bersama Wakilnya Inda Raya itu dengan tegas akan menyetopnya. Misalnya, pembangunan saluran-saluran besar, kegiatan yang membuat kerumunan massa dalam jumlah besar serta mendatangkan sejumlah artis.
"Tetapi pembangunan yang tidak terkait pembangunan ekonomi, yang tidak mendukung menyambut corona hilang, ini saya pending semua," tegas Maidi.
Terkait anggaran, mantan Sekda Kota Madiun itu mengaku cukup dan tidak akan mengganggu anggaran penanggulangan Covid 19. "Anggarannya cukup, anggarannya cukup. Ini kalau semua kita pending ( proyek yang tidak menggerakan potensi ekonomi), anggaran cukup," ungkap Maidi.
Saat ini aggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang disiapkan Pemkot Madiun untuk menanggulangi wabah Covid 19 mencapai berkisar 160 miliar rupiah. Anggaran pembangunan fisik yang dimaksud di luar yang digunakan untuk BTT tersebut.
Sementara itu melalui pesan singkat, Kepala Dinas Kominfo Kota Madiun, Subakri membenarkan jika pembangunan proyek fisik yang di maksud Walikota mampu menggerakn rosa perekonomian pasca corona hilang nanti berada di Kawasan jl Pahlawan, Taman Sumber Umis dan Rimba Mulya. "siap... nggih Mas," jawabnya.
Mengacu pernyataan walikota dan Kepala Dinas Kominfom, jika dicocokkan dengan laman LPSE, ketiga proyek itu tersebut menelan biaya miliaran rupiah. Di laman LPSE Pemkot Madiun, pembangunan jl Setiaki dan Rimba Mulya yang rencananya untuk kawasan Kuliner mencapai 10,3 miliar rupiah.
Sedangkan Pembangunan Jalan Pelengkap jl. Pahlawan dan Pembangunan saluran Sumber Umis, pagunya masing-masing 7,8 dan 9,4 miliar rupiah. Rencananya kedua kawasan itu akan menjadi kawasan wisata perkotaan yang alami.
(msd)
tulis komentar anda