Kapalnya Tenggelam Dihantam Badai di Perairan Rembang, 3 ABK Asal Pati Selamat

Selasa, 08 Desember 2020 - 17:10 WIB
Tiga ABK yang selamat mengenakan topi dan jaket PT. Semen Indonesia, setelah mereka diselamatkan oleh crew kapal PT. Semen Indonesia. Foto/Ist
REMBANG - Sebuah kapal penarik tenggelam di laut sebelah utara wilayah Sarang, Kabupaten Rembang, karena terhempas badai dan cuaca buruk. Tiga anak buah kapal (ABK) terombang-ambing di tengah laut.

(Baca juga: Terseret Kasus Habib Rizieq, Ridwan Kamil Siap Diperiksa Polda Jabar )

Ketiganya masing-masing Jatmiko (23) warga Kudukeras Juwana, kemudian Sugeng Utomo (38) warga Desa Bendar Juwana, dan Bawi (40) warga Desa Growong Lor Juwana, Kabupaten Pati

Awalnya, kapal tersebut akan menarik kapal ikan dari Sarang, Kabupaten Rembang menuju Juwana, Kabupaten Pati. Namun sempat mengalami kerusakan mesin, kemudian tenggelam dihantam ombak besar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.



(Baca juga: Besok Coblosan, Awas TPS Anggota DPRD Kabupaten Blitar Rawan Politik Uang )

Tiga ABK tercebur ke laut selama semalaman, hingga akhirnya tiga ABK berhasil diselamatkan oleh crew kapal KM STB 14 yang bersandar di dermaga B3 terminal khusus PT. Semen Indonesia, Tuban, Jawa Timur, Senin (7/12/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Korban selamat diserahkan kepada petugas Terminal Khusus PT. Semen Indonesia.

Komandan Pos Angkatan Laut Rembang, Lettu Adi Sagita menjelaskan pada Senin (7/12/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB, ABK yang selamat sudah tiba di rumahnya masing-masing di Juwana, Kabupaten Pati. "Alhamdulilah, semua ABK selamat semua. Anggota kami juga ikut mengawal dari Tuban," tuturnya.

Menurut Adi, saat ini kondisi ombak dan angin di Laut Jawa cukup membahayakan, sehingga untuk sementara Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dari Syahbandar dihentikan, sampai menunggu cuaca membaik.

(Baca juga: Kawanan Perampok Nasabah Bank Asal Depok dan Palembang Dibekuk di Pematangsiantar )

" Gelombang tinggi antara 2,5-4 Meter, anginnya juga kenceng. Kami himbau kapal-kapal nelayan tidak melaut dulu," imbuh Adi. Bagi kapal yang masih berada di tengah, nahkoda disarankan untuk mencari tempat berlabuh ke pulau-pulau terdekat.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content