Puluhan Emak-emak Hancurkan Lokasi Judi dan Sabu di Bantaran Sungai Deli
Minggu, 06 Desember 2020 - 17:39 WIB
MEDAN - Setelah aksinya menghancurkan mesin judi tembak ikan dan dindong viral, kini puluhan emak-emak dibantu sejumlah kepala lingkungan kembali beraksi dengan merubuhkan gubuk tempat judi dan sabu, tepatnya di belakang Kantor Lurah Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan di bantaran Sungai Deli Kota Medan , Minggu (6/12/2020).
Meski sempat diguyur hujan namun, tak menyurutkan aksi emak-emak ini, bahkan dengan bantuan sejumlah kepala lingkungan (aparatur kelurahan), polmas serta babinsa ini sempat dihalangi sejumlah pemuda, yang menjadi penjaga tempat judi dan sabu, namun karena banyaknya masa emak-emak membuat pemuda itu mundur. (Baca Juga: Emak-emak di Medan Histeris, Desak Polisi Berantas Sarang Judi dan Narkoba di Belakang Kantor Lurah)
Sejumlah kepala lingkungan bersama emak-emak serta Polmas dan Babinsa merubuhkan lapak judi dan sabu dengan menggunakan tali, serta mendorong bangunan yang terbuat dari kayu ke arah sungai.
Aksi emak-emak ini merupakan buntut dari kegelisahan warga yang tidak tenang dengan maraknya judi dan sabu yang membuat anak dan suami mereka tidak pulang ke rumah, hingga hilangnya barang-barang berharga milik masyarakat. (Baca Juga: Sadis, Tolak Ajakan Bersetubuh Gadis Cantik Ini Diseret Motor Teman Prianya)
Seorang ibu rumah tangga (IRT) Ita ,52, mengaku senang dengan adanya aksi pembongkaran itu karena selama ini, mereka dituduh menikmati hasilnya, padahal uang haram itu tidak ada sama sekali.
“Dengan adanya aksi ini, tenang lah kita, karena kami selama ini dituduh ikut menikmatinya. Ini sudah berlangsung lama, bahkan bertahun-tahun,” katanya sambil ditimpali sejumlah emak-emak lainnya. (Baca Juga: Calo Bantuan Pemerintah Tak Terima Dapat Persenan Kecil, Hajar Emak-emak hingga Mengungsi Ketakutan)
Diketahui, terdapat tujuh bangunan (gubuk) di pinggir Sungai Deli dihancurkan warga bersama petugas. Para emak-emak ini pun bubar ke rumah masing-masing setelah puas merubuhkan bangunan lokasi judi dan sabu. Para emak-emak juga mengancam akan mendatangkan massa lebih banyak jika pelaku judi dan sabu masih beredar di kampung mereka.
MUI Medan Labuhan , Ustad Fachruni juga sepakat dengan aksi emak-emak dan petugas itu, karena kata dia, di lokasi itu sudah banyak kemungkaran, sehingga apa yang dilakukan emak-emak dan petugas patut diapresiasi.
“Selama ini, terlihat ada upaya pembiaran, makanya masyarakat di tempat kita ini sudah banyak resah, sehingga muncullah aksi-aksi masyarakat juga dibantu aparat pemerintah. Ini merupakan bentuk sinergi dalam memberantas kemungkaran,” katanya.
Meski sempat diguyur hujan namun, tak menyurutkan aksi emak-emak ini, bahkan dengan bantuan sejumlah kepala lingkungan (aparatur kelurahan), polmas serta babinsa ini sempat dihalangi sejumlah pemuda, yang menjadi penjaga tempat judi dan sabu, namun karena banyaknya masa emak-emak membuat pemuda itu mundur. (Baca Juga: Emak-emak di Medan Histeris, Desak Polisi Berantas Sarang Judi dan Narkoba di Belakang Kantor Lurah)
Sejumlah kepala lingkungan bersama emak-emak serta Polmas dan Babinsa merubuhkan lapak judi dan sabu dengan menggunakan tali, serta mendorong bangunan yang terbuat dari kayu ke arah sungai.
Aksi emak-emak ini merupakan buntut dari kegelisahan warga yang tidak tenang dengan maraknya judi dan sabu yang membuat anak dan suami mereka tidak pulang ke rumah, hingga hilangnya barang-barang berharga milik masyarakat. (Baca Juga: Sadis, Tolak Ajakan Bersetubuh Gadis Cantik Ini Diseret Motor Teman Prianya)
Seorang ibu rumah tangga (IRT) Ita ,52, mengaku senang dengan adanya aksi pembongkaran itu karena selama ini, mereka dituduh menikmati hasilnya, padahal uang haram itu tidak ada sama sekali.
“Dengan adanya aksi ini, tenang lah kita, karena kami selama ini dituduh ikut menikmatinya. Ini sudah berlangsung lama, bahkan bertahun-tahun,” katanya sambil ditimpali sejumlah emak-emak lainnya. (Baca Juga: Calo Bantuan Pemerintah Tak Terima Dapat Persenan Kecil, Hajar Emak-emak hingga Mengungsi Ketakutan)
Diketahui, terdapat tujuh bangunan (gubuk) di pinggir Sungai Deli dihancurkan warga bersama petugas. Para emak-emak ini pun bubar ke rumah masing-masing setelah puas merubuhkan bangunan lokasi judi dan sabu. Para emak-emak juga mengancam akan mendatangkan massa lebih banyak jika pelaku judi dan sabu masih beredar di kampung mereka.
MUI Medan Labuhan , Ustad Fachruni juga sepakat dengan aksi emak-emak dan petugas itu, karena kata dia, di lokasi itu sudah banyak kemungkaran, sehingga apa yang dilakukan emak-emak dan petugas patut diapresiasi.
“Selama ini, terlihat ada upaya pembiaran, makanya masyarakat di tempat kita ini sudah banyak resah, sehingga muncullah aksi-aksi masyarakat juga dibantu aparat pemerintah. Ini merupakan bentuk sinergi dalam memberantas kemungkaran,” katanya.
(nic)
tulis komentar anda