16 Provinsi Serentak Lakukan Ekspor, Aceh Sumbang Produk Kopi Berkualitas Tinggi

Sabtu, 05 Desember 2020 - 11:00 WIB
Selain itu, terdapat 79 perusahaan non-UKM dalam pelepasan ekspor kali ini. Dari jumlah tersebut, terdapat satu perusahaan yang ekspor perdana dengan produk berupa udang beku dan cerutu. Sementara itu, tujuh perusahaan berhasil mendiversifikasi produk mereka dengan mengekspor produk olahan boga bahari, pakaian wanita bersulam, serta produk konstruksi.

(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )

Sementara negara tujuan ekspor hampir mencakup seluruh belahan dunia. Ke Asia Pasifik antara lain Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Republik Rakyat Tiongkok, Taiwan, India, Bangladesh, negara-negara ASEAN, dan Timur Tengah. Ke benua Eropa antara lain negara-negara Uni Eropa, Inggris dan Georgia. Ke Amerika antara lain Amerika Serikat, Argentina, Meksiko, Brasil, Chili, Peru, Kanada, dan Uruguay. Sementara itu, ke Afrika antara lain Mesir, Kenya, Nigeria, Ghana dan Tanzania.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pemilihan Provinsi Jawa Timur sebagai pusat pelaksanaan pelepasan ekspor ke pasar global oleh Pemerintah Pusat. "Diharapkan pelepasan ekspor ini dapat meningkatkan proses pemulihan ekonomi nasional di semua lini. Mudah-mudahan pelepasan ekspor ini memberikan dorongan motivasi bagi semua pihak untuk terus bergerak meningkatkan seluruh proses pertumbuhan di daerah masing-masing," katanya.

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatatkan surplus USD 17,07 miliar. Surplus tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010 yang mencapai USD 22,12 miliar. PT Bumi Menara Internusa sebagai pusat kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan eksportir produk perikanan yang produk-produknya telah merambah pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Australia.



Pelepasan Ekspor di Takengon, Aceh Pelepasan ekspor di Takengon Aceh dihadiri Gubernur Aceh, Nova Iriansyah; Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar; Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendag, Arlinda Imbang Jaya; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwier; serta CEO Koperasi Pedagang Kopi Ketiara, Rahma. Pelepasan ekspor dilakukan di Koperasi Ketiara yang berlokasi di Kecamatan Bebesen, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

(Baca juga: Tak Ingin Malu, Ketua Golkar DIY Gembleng Kader untuk Kemenangan Sunaryanta )

Pada kesempatan ini, Nova Iriansyah menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Takengon sebagai salah satu titik pelepasan ekspor ke pasar global. Nova juga menyampaikan agar pengelolaan industri kopi ke depannya dapat dilakukan melalui skema yang dikelola dan dimiliki oleh petani, koperasi, dan Badan Usaha Milik Daerah.

Selain itu, Arlinda menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi COVID-19. "Di Takengon sebanyak tiga kontainer dari Kopepi Ketiara dilepas dengan volume 54 ton, dan satu kontainer dari Koperasi Permata Gayo dengan volume 19,2 ton dengan total nilai Rp6,4 miliar," jelas Arlinda.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content