AirNav Kerjasama dengan Filipina untuk Tingkatkan Konektivitas Regional
Jum'at, 04 Desember 2020 - 21:39 WIB
“Dengan adanya penerapan AIDC antara Indonesia dengan Filipina, maka penerbangan lintas benua dari utara ke selatan atau sebaliknya dapat dikoordinasikan berbasis data, atau dalam istilah teknisnya disebut voiceless coordination," jelasnya.
Lebih jauh dirinya mengatakan, Indonesia dengan Australia telah lebih dahulu menerapkan teknologi ini beberapa tahun yang lalu dan telah berjalan dengan sangat baik, kini negara tetangga di bagian utara juga dapat ikut merasakan keuntungannya.
Teknologi ini lanjutnya, memungkinkan Petugas ATC bekerja lebih fokus terhadap pengendalian lalu lintas penerbangan tanpa disibukkan lagi dengan koordinasi ke pusat pengendali negara lain. Penurunan beban kerja Petugas ATC, tentunya kata dia, akan berdampak langsung terhadap peningkatan keselamatan dan efisiensi penerbangan.
“Kami mengapresiasi penyedia pelayanan navigasi penerbangan Filipina, yang pada pertengahan tahun 2019 lalu telah sepakat dengan Indonesia untuk menerapkan teknologi ini. Lalu pada akhir tahun 2019, uji coba penerapan AIDC antar kedua negara ini resmi dilakukan. Masa percobaan kala itu memerlukan waktu sekitar enam bulan, sejak tanggal 10 Oktober 2019 sampai dengan 23 April 2020,” ujarnya.
Setelah masa uji coba selesai, dilanjutkan dengan tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan penelitian mengenai keberhasilan dan kegagalan yang terjadi, kekurangan dan kelebihan yang ditemukan, serta dampak pada hubungan koordinasi jalur penerbangan yang menghubungkan antar kedua negara.
Meski pandemi COVID-19 melanda dunia sejak awal tahun 2020 lanjut dia, hal tersebut tidak menyurutkan kedua negara untuk terus mengejar penyelesaian implementasi teknologi ini. Melalui serangkaian diskusi yang dilakukan secara daring antara Indonesia dengan Filipina, tanggal 3 Desember 2020 disepakati sebagai hari pertama dimulainya pertukaran data penerbangan secara otomatis antara ATC system di MATSC dengan ATC system di Manila, Filipina.
“Ke depan, AIDC juga akan diimplementasikan untuk koordinasi antara pusat pengendalian lalu lintas udara di MATSC dengan pusat pengendalian lalu lintas udara di Port Moresby di Papua Nugini, Kota Kinabalu di Malaysia dan Oakland di Amerika Serikat. Penerapan teknologi ini akan semakin meningkatkan konektivitas udara Indonesia secara regional, sehingga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda