Gubernur Khofifah Lepas Ekspor Tempat Tidur Sapi dari Lumajang

Jum'at, 04 Desember 2020 - 19:50 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan pelepasan ekspor dari Indonesia ke Pasar Global yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual.
LAMONGAN - Provinsi Jawa Timur (Jatim) menjadi pusat pelaksanaan Pelepasan Ekspor dari Indonesia ke Pasar Global yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo secara virtual dan dihadiri langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Gubernur Jatim, serta Bupati Lamongan, Jumat (4/12/2020).

Kegiatan ini diikuti 16 Provinsi di 14 titik keberangkatan di seluruh Indonesia secara hybrid dan berpusat di PT Bumi Menara Internusa, Lamongan, secara offline. Sedangkan 13 titik lain yang mengikuti kegiatan ini yaitu Takengon, Medan, Pekanbaru, Bandar Lampung, Jabodetabek, Bandung, Semarang-Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Samarinda, Makasar, Papua Barat, dan Manokwari mengikuti secara virtual.

(Baca juga: Pacu Perdagangan Antar Provinsi, Gubernur Khofifah Gandeng Paguyuban Warga )



Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyambut baik pelepasan ekspor ini sebagai upaya untuk terus meningkatkan kinerja ekspor pada masa pandemi. Terlebih dalam kesempatan ini, dari total 16 provinsi yang juga mengirimkan komoditas ekspor, Jatim menjadi provinsi di urutan ke dua jumlah eksportir terbanyak.

"Saya mengapresiasi 133 eksportir yang pada hari ini telah melakukan pelepasan ekspor ke 24 negara. Ada 29 eksportir dari Jatim yang turut serta pada kegiatan pelepasan ekspor hari ini. Dua diantaranya merupakan IKM (industri kecil menengah) yang melakukan ekspor perdana," kata Khofifah.

Komoditi asal Jatim yang diekspor kali ini yaitu Perhiasan Emas/perak, produk Perikanan dan Olahannya, Industri Kimia, Handicraft, Coklat dan Olahannya, Produk Aluminium, Kerupuk, Sukun Beku, Sorbitol, Produk Kayu, Tisu, Pupuk, dan Produk Kimia. Ada pula produk yang juga diekspor pertama kali dari Jatim yaitu Cerutu dari Mojokerto, dan Tempat Tidur Sapi dari Lumajang. Produk-produk unggulan tersebut diekspor ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea, China, Malaysia, dan Dubai.

(Baca juga: Ramai-ramai Tolak Surat Risma, Warga: Maaf Pilihan Kita Berbeda )

Khofifah mengatakan kegiatan pelepasan ekspor ini memacu bergeraknya perekonomian setelah menurun akibat pandemi, dengan nilai ekspor mencapai USD1,64 miliar atau setara dengan Rp23,75 triliun. Kegiatan ini diharapkan mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk terus melakukan ekspor agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor non migas. “Sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Pada periode Januari-Oktober 2020 nilai ekspor Jatim mencapai USD16,91 miliar atau berkontribusi sebesar 12,86% terhadap ekspor nasional. Saat ini nilai ekspor non migas Jatim pada bulan Oktober 2020 mencapai USD1,53 miliar atau naik 0,72% dibandingkan September 2020. Komoditi unggulan ekspor non migas meliputi tembaga, kayu dan barang dari kayu, serta lemak dan minyak hewan nabati. Total neraca perdagangan luar negeri selama bulan Oktober 2020 mengalami surplus sebesar USD147,43 juta.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content