Rumah Ortu Mahfud MD Dikepung, Ansor: Mereka Ajak Jihad, Kita Jawab
Rabu, 02 Desember 2020 - 20:57 WIB
SEMARANG - Pengepungan rumah orangtua Menkopolhukam Mahfud MD di Pamekasan Madura oleh sekelompok massa mengundang keprihatinan. Sebab, pengepungan mengarah tindak intimidasi padahal rumah tersebut dihuni oleh perempuan lanjut usia.
"Pada prinsipnya kita mengikuti arahan dari pimpinan yang selama ini memang konsen terhadap kemanusiaan," kata Ketua GP Ansor Korwil Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mujiburrahman di Kota Semarang, Rabu (2/12/2020).
(Baca juga: Pasca Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD, Dua Orang Diperiksa Polres Pamekasan)
"Kalau mereka mengajak jihad kita jawab dengan jihad kemanusiaan. Nah jihad kemanusiaan di antaranya dengan menjaga dari kesewenang-wenangan," ujarnya.
(Baca juga: Lama Menghilang, Buaya Berkalung Ban Muncul Lagi dengan Wanita Misterius)
Pria yang tinggal di Jakarta Timur itu pun menyesalkan tindakan pengepungan tersebut. Selain pemilik rumah telah lanjut usia, juga tak ada sangkut pautnya dengan materi tuntutan kelompok massa.
"Untuk kasus di Madura tentu sangat tidak baik karena orang tua tidak tahu menahu (kasusnya). Kemudian dia (massa) seperti itu (mengepung) menjadikan kita sangat-sangat prihatin," terangnya.
"Oleh karenanya Ketua Umum GP Ansor memerintahkan untuk menjaga. Jangan sampai terjadi kesewenang-wenangan," tegasnya.
Menurutnya, belum terjadi pengerahan besar-besaran personel Banser untuk menjaga rumah orangtua Mahfud MD. Personel yang dilibatkan hingga saat ini hanya yang berasal dari Pamekasan Madura. "Hanya (personel Banser) Pamekasan saja. Daerah lain enggak," ungkapnya.
"Pada prinsipnya kita mengikuti arahan dari pimpinan yang selama ini memang konsen terhadap kemanusiaan," kata Ketua GP Ansor Korwil Jawa Tengah dan Yogyakarta, Mujiburrahman di Kota Semarang, Rabu (2/12/2020).
(Baca juga: Pasca Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD, Dua Orang Diperiksa Polres Pamekasan)
"Kalau mereka mengajak jihad kita jawab dengan jihad kemanusiaan. Nah jihad kemanusiaan di antaranya dengan menjaga dari kesewenang-wenangan," ujarnya.
(Baca juga: Lama Menghilang, Buaya Berkalung Ban Muncul Lagi dengan Wanita Misterius)
Pria yang tinggal di Jakarta Timur itu pun menyesalkan tindakan pengepungan tersebut. Selain pemilik rumah telah lanjut usia, juga tak ada sangkut pautnya dengan materi tuntutan kelompok massa.
"Untuk kasus di Madura tentu sangat tidak baik karena orang tua tidak tahu menahu (kasusnya). Kemudian dia (massa) seperti itu (mengepung) menjadikan kita sangat-sangat prihatin," terangnya.
"Oleh karenanya Ketua Umum GP Ansor memerintahkan untuk menjaga. Jangan sampai terjadi kesewenang-wenangan," tegasnya.
Menurutnya, belum terjadi pengerahan besar-besaran personel Banser untuk menjaga rumah orangtua Mahfud MD. Personel yang dilibatkan hingga saat ini hanya yang berasal dari Pamekasan Madura. "Hanya (personel Banser) Pamekasan saja. Daerah lain enggak," ungkapnya.
(shf)
tulis komentar anda