Semeru Kembali 'Tenang', Tenda Pengungsian Tetap Disiagakan di Kamarkajang

Rabu, 02 Desember 2020 - 11:41 WIB
Wilayah di sekitar Gunung Semeru , terbagi dalam tiga kawasan rawan bencana (KRB). Yakni KRB I, yang merupakan kawasan yang berpotensi dilanda lahar, dan hujan abu. KRB I dibagi dua, yakni kawasan rawan lahar dan kawasan rawan hujan abu.

(Baca juga: Wali Kota Malang Positif COVID-19, Diduga Tertular Almarhum Bupati Situbondo )

Untuk kawasan rawan lahar terletak di sepanjang lembah dan bantaran sungai yang berhulu di daerah puncak Gunung Semeru , di antaranya Kali Manjing, Kali Gligik, Besuk Sat, Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Kali Pancing.

Sementara untuk KRB II, merupakan daerah yang berpotensi terkena aliran lava, hujan abu, lumpur panas, dan lontaran batu pijar. Aliran lumpur panas berpotensi terjadi di Kali Manjing, Kali Gligik, Sumbersari, Besuk Sat, dan Besuk Kobokan.

Sedangkan yang paling berbahaya ada di KRB III, yaitu kawasan berpotensi besar terkena awan panas, lava, lontaran lava pijar, dan gas beracun. Area KRB III ini berada di sekitar puncak Gunung Semeru .

(Baca juga: Merampok di Mall Botania Batam, 2 Sahabat Ini Ditembak Polisi )

Sebelumnya, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru , Liswanto menyebutkan guguran lava pijar bisa terjadi karena ada pasokan magma dari perut bumi yang keluar, dan tidak stabilnya kondisi lidah lava atau kubah lava di kawah Jonggring Saloko.

Guguran lava pijar disertai awan panas tersebut, menurutnya bisa terjadi sewaktu-waktu, sehingga masyarakat diminta untuk lebih waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 Km dari puncak. Utamanya di empat Daerah Aliran Sungai (DAS), yakni Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Sarat, dan Besuk Bang.
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content