KSAD: RSPAD Tertatih-tatih Tangani Pasien Corona
Kamis, 16 April 2020 - 13:42 WIB
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta tertatih-tatih menangani pasien Covid 19.
Dia mengatakan, RSPAD merupakan satu dari 69 RS AD di seluruh Indonesia. "Untuk RSPAD sendiri, untuk operasional hariannya sebenarnya sudah cukup sangat mengkhawatirkan, karena memang keterbatasan," ujar Andika Perkasa dalam rapat kerja Komisi I DPR RI secara virtual, Rabu (15/4/2020).
Dia mengatakan, RSPAD adalah satu dari delapan rumah sakit rujukan virus Corona di Jakarta, sebelum adanya Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran. Dia mengatakan, banyak pasien Corona atau COVID-19 yang ingin dirawat di RSPAD, terutama di ruangan VIP-nya ketimbang tujuh rumah sakit lainnya. (BACA JUGA: Menhub Budi Karya Jalani Masa Karantina Pemulihan di Rumah)
Sehingga, kata dia, beban RSPAD sejak awal kasus virus Corona lebih besar ketimbang tujuh rumah sakit lainnya. "Dan ini berlanjut sampai hari ini karena beberapa pasien dari rumah sakit wisma atlet pun yang berat itu terpaksa dirujuk ke RSPAD. Yang saya sampaikan tadi bu, bahwa hanya untuk operasional harian saja RSPAD sendiri itu tertatih-tatih," katanya.
Kemudian, kata dia, stok alat pelindung diri (APD) tenaga medis di RSPAD semakin menipis. "Saat ini stok cadangannya tinggal 5 hari 4 hari, bayangin nih bu, berarti kan dari hari ke hari kita berpacu dalam melodi gitu lho, bagaimana mensuplai lagi, suplai lagi, terus menerus. Karena kalau tidak dibantu ya sudah, pasti akan kolaps, tidak bisa membantu pasien COVID-19," pungkasnya.
Dia mengatakan, RSPAD merupakan satu dari 69 RS AD di seluruh Indonesia. "Untuk RSPAD sendiri, untuk operasional hariannya sebenarnya sudah cukup sangat mengkhawatirkan, karena memang keterbatasan," ujar Andika Perkasa dalam rapat kerja Komisi I DPR RI secara virtual, Rabu (15/4/2020).
Dia mengatakan, RSPAD adalah satu dari delapan rumah sakit rujukan virus Corona di Jakarta, sebelum adanya Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoran. Dia mengatakan, banyak pasien Corona atau COVID-19 yang ingin dirawat di RSPAD, terutama di ruangan VIP-nya ketimbang tujuh rumah sakit lainnya. (BACA JUGA: Menhub Budi Karya Jalani Masa Karantina Pemulihan di Rumah)
Sehingga, kata dia, beban RSPAD sejak awal kasus virus Corona lebih besar ketimbang tujuh rumah sakit lainnya. "Dan ini berlanjut sampai hari ini karena beberapa pasien dari rumah sakit wisma atlet pun yang berat itu terpaksa dirujuk ke RSPAD. Yang saya sampaikan tadi bu, bahwa hanya untuk operasional harian saja RSPAD sendiri itu tertatih-tatih," katanya.
Kemudian, kata dia, stok alat pelindung diri (APD) tenaga medis di RSPAD semakin menipis. "Saat ini stok cadangannya tinggal 5 hari 4 hari, bayangin nih bu, berarti kan dari hari ke hari kita berpacu dalam melodi gitu lho, bagaimana mensuplai lagi, suplai lagi, terus menerus. Karena kalau tidak dibantu ya sudah, pasti akan kolaps, tidak bisa membantu pasien COVID-19," pungkasnya.
(vit)
tulis komentar anda