Sumbar Harus Dapat Insentif karena Menjaga Hutan, Mulyadi: Perlu Kerja Politik Gubernur yang Cerdas
Selasa, 24 November 2020 - 15:59 WIB
PADANG - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Mulyadi-Ali Mukhni, akan memperjuangkan insentif khusus bagi daerah-daerah yang menjaga kawasan hutan di Sumatera Barat. Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan panelis pada Debat Pertama Pilgub Sumbar terkait kesulitan mengembangkan lahan karena wilayah Sumbar penuh dengan hutan koservasi.
Mulyadi yang menjawab langsung pertanyaan tersebut mengatakan, menjaga hutan merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari masyarakat suatu daerah. Karena, tidak banyak daerah yang masih memiliki hutan lebat seperti yang ada di Sumbar.
Untuk itu menurut Mulyadi, masyarakat yang menjaga hutan konservasi tersebut haruslah mendapat insentif karena usahanya tersebut. "Kita harus memperjuangkan agar kita mendapat insentif karena menjaga paru-paru dunia. Tidak mungkin kita disuruh menjaga paru-paru dunia karena wilayah kita penuh dengan hutan lindung dan konservasi tapi kita tidak dapat apa-apa dari pemerintah pusat maupun dunia," ucap Mulyadi.
Mulyadi menyampaikan, karena komitmen menjaga hutan, beberapa wilayah tidak bisa dikembangkan menjadi kawasan industri ataupun lainnya. Sehingga berdampak pada kehidupan masyarakatnya yang sulit mengolah lahan.
Oleh sebab itu, menurut Mulyadi tidak bisa pemerintah hanya berpangku tangan jika di wilayah hutan yang dilindungi ada masyarakat yang kekurangan ekonomi. Dia mengatakan, baik nasional maupun dunia harus mengapresiasi masyarakat yang masih menjaga hutan mereka. ( Baca: Dihantam Longsor, Jalan di Madina Lumpuh Total).
Lebih lanjut, dia mengatakan itulah tugas seorang gubernur. Meyakinkan siapapun agar terjadi kemajuan ekonomi bagi masyarakat. Dan itu merupakan kerja politik yang Mulyadi yakini akan mampu ia wujudkan kedepannya di Sumbar. "Pemimpin harus menyampaikan perasaan masyarakat kepada pemerintah pusat bahkan dunia internasioanal. Gubernur harus melakukan kerja politik yang cerdas kepada pemerintah pusat," tuturnya.
Mulyadi yang menjawab langsung pertanyaan tersebut mengatakan, menjaga hutan merupakan sebuah prestasi yang luar biasa dari masyarakat suatu daerah. Karena, tidak banyak daerah yang masih memiliki hutan lebat seperti yang ada di Sumbar.
Untuk itu menurut Mulyadi, masyarakat yang menjaga hutan konservasi tersebut haruslah mendapat insentif karena usahanya tersebut. "Kita harus memperjuangkan agar kita mendapat insentif karena menjaga paru-paru dunia. Tidak mungkin kita disuruh menjaga paru-paru dunia karena wilayah kita penuh dengan hutan lindung dan konservasi tapi kita tidak dapat apa-apa dari pemerintah pusat maupun dunia," ucap Mulyadi.
Mulyadi menyampaikan, karena komitmen menjaga hutan, beberapa wilayah tidak bisa dikembangkan menjadi kawasan industri ataupun lainnya. Sehingga berdampak pada kehidupan masyarakatnya yang sulit mengolah lahan.
Oleh sebab itu, menurut Mulyadi tidak bisa pemerintah hanya berpangku tangan jika di wilayah hutan yang dilindungi ada masyarakat yang kekurangan ekonomi. Dia mengatakan, baik nasional maupun dunia harus mengapresiasi masyarakat yang masih menjaga hutan mereka. ( Baca: Dihantam Longsor, Jalan di Madina Lumpuh Total).
Lebih lanjut, dia mengatakan itulah tugas seorang gubernur. Meyakinkan siapapun agar terjadi kemajuan ekonomi bagi masyarakat. Dan itu merupakan kerja politik yang Mulyadi yakini akan mampu ia wujudkan kedepannya di Sumbar. "Pemimpin harus menyampaikan perasaan masyarakat kepada pemerintah pusat bahkan dunia internasioanal. Gubernur harus melakukan kerja politik yang cerdas kepada pemerintah pusat," tuturnya.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda