Dicemarkan Nama Baiknya, Mantan Pasien Laporkan Gus Idris ke Polda Jatim

Kamis, 19 November 2020 - 19:18 WIB
Bagus Supriyanto (memakai peci putih) saat melaporkan Muhammad Idris Al-Marbawy atau Gus Idris ke Ditreskrimsus Polda Jatim.Foto/Lukman Hakim
SURABAYA - Seorang pria asal Pasuruan, Bagus Supriyanto melaporkan Muhammad Idris Al-Marbawy atau Gus Idris ke Ditreskrimsus Polda Jatim. Pelaporan ini terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Gus Idris melalui sebuah channel youtube.

Bagus Supriyanto sendiri merupakan mantan pasien dari Gus Idris. Pemilik Pondok Pesantren Thoriqul Jannah di Jalan Babadan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang itu mempunyai channel youtube bernama Gus Idris Official. Channel berbagi video itu sudah memiliki lebih dari 700.000 subscriber.(Baca juga: Pasutri di Mojokerto Luka Parah Dicacah Celurit Orang Misterius )

Channel ini cukup terkenal karena menampilkan konten Gus Idris yang bisa mengobati sejumlah penyakit, hingga memburu dukun dan jin. "Saya kaget dengan sebuah konten video ya dikasih tahu teman. Nama saya disebut-sebut dijelekkan. Mulanya saya tidak mempedulikan karena saya sudah tidak mau membuka youtube lagi," katanya di Mapolda Jatim, Kamis (19/11/2020).

Kemudian, saat temannya mengirimkan lagi video yang utuh tidak berbentuk konten, Bagus pun merasa dirugikan. Terlebih dalam konten tersebut, Bagus mengatakan Gus Idris menyebut namanya hingga membuka rahasia Bagus terkait penyakitnya.

"Ada serangan secara personal, jadi beliau menyebut nama saya dan menjelek-jelekkan nama saya. Nama saya disebut-sebut dan keluhan atau rahasia seorang pasien itu disebutkan. Secara tidak langsung itu melanggar etika, itu rahasia pribadi,” ujar Bagus.(Baca juga: Terbaik Nasional, Gubernur Khofifah Apresiasi TKSK Jawa Timur )



Lama kelamaan, dirinya merasa terganggu dengan konten di youtube tersebut. Hingga akhirnya sejumlah temannya mendorongnya agar melaporkan pemilik channel youtube tersebut ke pihak berwajib.

“Sebenarnya bukan saya saja yang dicemarkan. Masih ada beberapa orang lainnya. Total ada empat orang. Laporan lain nanti kita menyusul, saya ndak berani bilang karena ini masih diproses pihak berwajib," tandasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More