Dewan Optimistis Anggaran Pendapatan di Kecamatan Mampu Dicapai
Selasa, 17 November 2020 - 23:59 WIB
DPRD Makassar optimistis anggaran pendapatan di kecamatan kota Makassar bisa capai target. Foto: Ilustrasi
MAKASSAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Makassar , optimistis target anggaran pendapatan di seluruh kecamatan kota Makassar bisa dicapai tahun ini.
Dari hasil rapat Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Komisi B DPRD Makassar , target pendapatan anggaran kecamatan dari target parsial V hampir dicapai semua kecamatan.
Bahkan 6 di antaranya telah melewati target pencapaian yaitu, Manggala, Mariso, Tamalate, Rappocini, Wajo dan Biringkanayya.
Adapun pencapaian pendapatan sementara dari target parsial yaitu Kecamatan Tamalanrea Rp876 juta dari target Rp1 milliar, Panakkukang Rp998 juta dari target Rp1 milliar, Manggala Rp1,07 miliar dari target Rp994 juta, Mamajang Rp474 juta dari target Rp600 juta.
Mariso Rp416 juta dari target Rp260 juta, Tamalate Rp1,19 milliar dari target Rp1,2 milliar, Bontoala Rp577 juta daru target Rp700 juta, Ujung Pandang Rp607 juta dari target Rp660 juta, Rappocini Rp1,23 milliar dari target Rp700 juta, Makassar Rp340 juta dari Rp400 juta dan Wajo Rp481 juta dari target Rp136 juta. Dan untuk Biringkanayya berhasil dicapai sebesar Rp2,07 Milliar, dari target refocusing sebesar Rp1 milliar.
Sementara dua lainnya yaitu Ujung Tanah dan Tallo belum menyetorkan anggarannya. Anggota Komisi B DPRD Makassar , Hasanuddin Leo menyambut baik pencapaian ini, dirinya optimistis melihat target anggaran parsial (refocusing) saat ini, pendapatan mampu dicapai hingga Desember depan.
"Jadi kalau kita lihat sudah hampir memang dicapai semua jika mengacu pada parsial, meskipun jika dibandingkan di pokok itu jauh, tapi saya yakin ini bisa dicapai Desember nanti, karena inikan masih sementara finalnya di 31 Desember," ucap legislator PAN ini.
Sementara itu sejalan Anggota Komisi B lainnya yakni Nurul Hidayat juga cukup optimis dengan pendapatan tersebut.
Terutama di Kecamatan Biringkanayya. Dia mengatakan daerah tersebut bahkan mampu over target.
"Ada satu kecamatan itu yang over target, itu kalau nda salah Biringkanayya sampai 200%, ini perlu diapresiasi," katanya.
Dari hasil rapat Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Komisi B DPRD Makassar , target pendapatan anggaran kecamatan dari target parsial V hampir dicapai semua kecamatan.
Bahkan 6 di antaranya telah melewati target pencapaian yaitu, Manggala, Mariso, Tamalate, Rappocini, Wajo dan Biringkanayya.
Adapun pencapaian pendapatan sementara dari target parsial yaitu Kecamatan Tamalanrea Rp876 juta dari target Rp1 milliar, Panakkukang Rp998 juta dari target Rp1 milliar, Manggala Rp1,07 miliar dari target Rp994 juta, Mamajang Rp474 juta dari target Rp600 juta.
Mariso Rp416 juta dari target Rp260 juta, Tamalate Rp1,19 milliar dari target Rp1,2 milliar, Bontoala Rp577 juta daru target Rp700 juta, Ujung Pandang Rp607 juta dari target Rp660 juta, Rappocini Rp1,23 milliar dari target Rp700 juta, Makassar Rp340 juta dari Rp400 juta dan Wajo Rp481 juta dari target Rp136 juta. Dan untuk Biringkanayya berhasil dicapai sebesar Rp2,07 Milliar, dari target refocusing sebesar Rp1 milliar.
Sementara dua lainnya yaitu Ujung Tanah dan Tallo belum menyetorkan anggarannya. Anggota Komisi B DPRD Makassar , Hasanuddin Leo menyambut baik pencapaian ini, dirinya optimistis melihat target anggaran parsial (refocusing) saat ini, pendapatan mampu dicapai hingga Desember depan.
"Jadi kalau kita lihat sudah hampir memang dicapai semua jika mengacu pada parsial, meskipun jika dibandingkan di pokok itu jauh, tapi saya yakin ini bisa dicapai Desember nanti, karena inikan masih sementara finalnya di 31 Desember," ucap legislator PAN ini.
Sementara itu sejalan Anggota Komisi B lainnya yakni Nurul Hidayat juga cukup optimis dengan pendapatan tersebut.
Terutama di Kecamatan Biringkanayya. Dia mengatakan daerah tersebut bahkan mampu over target.
"Ada satu kecamatan itu yang over target, itu kalau nda salah Biringkanayya sampai 200%, ini perlu diapresiasi," katanya.
(agn)
tulis komentar anda