Olly-Steven Menang Telak Didebat Publik Tahap II

Kamis, 12 November 2020 - 11:19 WIB
Menanggapi jawaban kedua paslon, ODSK diwakili Steven Kandouw yang diberikan kesempatan menanggapi jawaban yang ditanyakan, menyatakan cagub nomor 2 tidak mengerti dengan pertanyaan menyangkut gini rasio.

“Minta maaf calon nomor 2, dari apa yang ibu sampaikan, saya berkesimpulan sekali lagi minta maaf, (ibu) belum tahu persis apa terminologi gini rasio,” terangnya sambil menambahkan juga, upaya kedua paslon terkesan tidak ada ikhtiar untuk menurunkan gini rasio.

Sedangkan pada segmen keempat, ketika ODSK kembali diberi kesempatan bertanya, lagi-lagi jawaban paslon 1 dan 2 kurang memuaskan. Pertanyaan itu terkait upaya dan kiat paslon jika menjadi gubernur dan wagub, untuk menaikkan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

Pasalnya PDRB adalah salah satu variabel yang sangat signifikan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan suatu daerah. Atas jawaban paslon 1 dan 2, direspons cagub nomor 3 Olly Dondokambey dengan singkat namun menohok.

“Saya kira kita paham dulu PDRB ini apa? Ini bukan (bicara) PAD. PDRB itu Produk Domestik Regional Bruto. Syukur calon wakil (nomor urut 2) sedikit menyinggungnya, tapi substansi utamanya ngga jelas juga. Bagaimana mau susun makro ekonomi suatu daerah, namun substansi PDRB nda tau apa,” tegas Olly.

Penampilan paslon petahana (ODSK) sejak debat pertama dan kedua ini, terlihat sangat menguasai materi debat.

Apalagi dalam berbagai topik yang ditanyakan, ODSK selaku petahana sudah melakukan berbagai kebijakan dan konsep yang ditanyakan.

Berbeda halnya dengan dua paslon lainnya, yang berbicara menyangkut konsep yang baru akan mereka lakukan jika terpilih nanti. (Baca juga: Geografis Sulut Strategis untuk Perdagangan Regional dan Internasional)



Dalam debat part 2 kemarin, ODSK mengungkap data BPS yang telah dicapai Sulut di bawah kepemimpinan mereka, meningkat secara ekonomi. Yakni pertumbuhan ekonomi Sulut 5-6 persen per tahun dan berada di atas rata-rata nasional .
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More