Ridwan Kamil Perintahkan Kota dan Kabupaten Siaga Hadapi Bencana
Rabu, 04 November 2020 - 15:10 WIB
BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil memerintahkan pemerintah kota dan kabupaten siaga siaga menghadapi bencana seiring dengan prediksi cuaca ekstrem yang bakal melanda Jawa Barat.
Instruksi tersebut disampaikan Gubernur saat memimpin upacara kesiapsiagaan bencana di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/2020).
"Ini jawaban yang kita berikan. 27 daerah (kota/kabupaten di Jabar) harus bersiaga karena memang tingkat kebencanaan meningkat di akhir tahun sampai awal tahun," kata Ridwan Kamil.(Baca juga: Keran Umroh Dibuka, Kemenag KBB Minta Jamaah Patuhi Regulasi dan Prokes )
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengemukakan, pada awal 2020 terjadi banjir besar di Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek). Sehingga, Pemprov Jabar mencoba melakukan mitigasi bencana dan berikhtiar sejak dini mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi atau berkurang potensi kebencanaannya.
"Semua lini menyipakan dan bersiaga dari mulai BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI (Kodam III/Siliwang), Polri (Polda Jabar), relawan, dan lain-lain," ujar Kang Emil.
Apel siaga bencana ini, tutur Gubernur, digelar serentak di 27 daerah kota dan kabupaten dipimpin kepala daerah masing masing. Ini menandakan Jawa Barat waspada dalam menghadapi ancaman bencana alam.(Baca juga: Cuaca Ekstrem Mengancam, Jabar Siaga I Bencana sejak November 2020 hingga Mei 2021 )
Peralatan pun disiapkan dari mulai teknologi mencari korban bencana, mengobati, dapur umum, dan alat canggih yang bisa mengkonversi air kotor menjadi bisa diminum, drone bawah air, pelampung yang bisa diatur remote, dan lain-lain.
"Saya sudah perintahkan, simulasi penyelamatan tsunami harus segera dilakukan di selatan Jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu. Kalau terjadi, early warning system, sudah harus tahu. Kepala BPBD harus lakukan simulasi," tutur Gubernur.
Terkait pencegahan, kata Kang Emil, penanaman pohon terus dilakukan. Provinsi Jabar memiliki program menanam 50 juta pohon yang telah dan sedang berlangsung. Pada akhir 2020 dimaksimlakan di areal kritis yang kalau hujan berpotensi mengalirkan air berlebih dan menyebabkan banjir di hilir.
"Saya ucapkan terimakasih. Semata mata kami ingin menyiasati takdir. Kebencanaan memang takdir, tapi kita harus menjadi masyarakat yang bisa bersiasat dengan takdir. Salah satunya selalu bersiap. Masterplan Jabar Tangguh Bencana kita punya. Itu akan berkonsekuensi pada anggaran yang akan kami perbanyak. Sehingga Jabar mulai tahun ini dan seterusnya menjadi provinis yang jauh lebih siap menghadapi bencana," kata Ridwan Kamil
Instruksi tersebut disampaikan Gubernur saat memimpin upacara kesiapsiagaan bencana di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/11/2020).
"Ini jawaban yang kita berikan. 27 daerah (kota/kabupaten di Jabar) harus bersiaga karena memang tingkat kebencanaan meningkat di akhir tahun sampai awal tahun," kata Ridwan Kamil.(Baca juga: Keran Umroh Dibuka, Kemenag KBB Minta Jamaah Patuhi Regulasi dan Prokes )
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengemukakan, pada awal 2020 terjadi banjir besar di Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodetabek). Sehingga, Pemprov Jabar mencoba melakukan mitigasi bencana dan berikhtiar sejak dini mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi atau berkurang potensi kebencanaannya.
"Semua lini menyipakan dan bersiaga dari mulai BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI (Kodam III/Siliwang), Polri (Polda Jabar), relawan, dan lain-lain," ujar Kang Emil.
Apel siaga bencana ini, tutur Gubernur, digelar serentak di 27 daerah kota dan kabupaten dipimpin kepala daerah masing masing. Ini menandakan Jawa Barat waspada dalam menghadapi ancaman bencana alam.(Baca juga: Cuaca Ekstrem Mengancam, Jabar Siaga I Bencana sejak November 2020 hingga Mei 2021 )
Peralatan pun disiapkan dari mulai teknologi mencari korban bencana, mengobati, dapur umum, dan alat canggih yang bisa mengkonversi air kotor menjadi bisa diminum, drone bawah air, pelampung yang bisa diatur remote, dan lain-lain.
"Saya sudah perintahkan, simulasi penyelamatan tsunami harus segera dilakukan di selatan Jabar. Masyarakat harus paham, harus tahu. Kalau terjadi, early warning system, sudah harus tahu. Kepala BPBD harus lakukan simulasi," tutur Gubernur.
Terkait pencegahan, kata Kang Emil, penanaman pohon terus dilakukan. Provinsi Jabar memiliki program menanam 50 juta pohon yang telah dan sedang berlangsung. Pada akhir 2020 dimaksimlakan di areal kritis yang kalau hujan berpotensi mengalirkan air berlebih dan menyebabkan banjir di hilir.
"Saya ucapkan terimakasih. Semata mata kami ingin menyiasati takdir. Kebencanaan memang takdir, tapi kita harus menjadi masyarakat yang bisa bersiasat dengan takdir. Salah satunya selalu bersiap. Masterplan Jabar Tangguh Bencana kita punya. Itu akan berkonsekuensi pada anggaran yang akan kami perbanyak. Sehingga Jabar mulai tahun ini dan seterusnya menjadi provinis yang jauh lebih siap menghadapi bencana," kata Ridwan Kamil
(msd)
tulis komentar anda