Signal Alat GPS Dimatikan, Sopir Nekat Jual Truk Pengangkut Batu Bara
Selasa, 03 November 2020 - 19:50 WIB
JAMBI - Dua sopir kepercayaan sebuah perusahaan batu bara di Jambi nekat melarikan truk yang dibawanya. Padahal, truk tersebut sudah terpasang alat Global Positioning System (GPS).
Tidak hanya digelapkan pelaku, uang hasil penjualan truk tersebut, mereka gunakan untuk membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Kapolsek Kotabaru AKP Afrito Marbaro kepada sejumlah media mengatakan, kedua tersangka ini berinisial IA dan IF diamankan didua lokasi berbeda. (BACA JUGA: Sopir Truk BBM Terbakar Dilarikan ke Rumah Sakit)
"Kedua tersangka ini warga Padang, Sumatera Barat ditangkap di dua tempat berbeda yang merupakan tempat pelariannya, yakni di wilayah hukum Kabupaten Batanghari dan Sarolangun, Jambi," katanya, Selasa (3/11/2020).
Kejadian tersebut bermula, ketika pihak perusahaan batu bara curiga mobil truk yang dibawa kedua pelaku signal GPS-nya tidak berfungsi.
Meski sudah dihubungi melalui telepon, tapi kedua pelaku yang membawa mobil truk seolah raib ditelan bumi. Curiga kepada pelaku, akhirnya kedua karyawannya tersebut dilaporkan ke Polsek Kotabaru.
Benar saja, kurang dari sepekan pasca- laporan polisi, kedua pelaku berhasil dibekuk tanpa ada perlawanan. (BACA JUGA: Truk Sembako Tabrak Rumah dan Pohon, Alasan Sopir Hindari Orang)
Kepada petugas, pelaku mengaku uang hasil penjualan truk tersebut untuk keperluan foya-foya. "Untuk foya-foya dan beli sabu-sabu bang," ujar IS.
Tidak hanya digelapkan pelaku, uang hasil penjualan truk tersebut, mereka gunakan untuk membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Kapolsek Kotabaru AKP Afrito Marbaro kepada sejumlah media mengatakan, kedua tersangka ini berinisial IA dan IF diamankan didua lokasi berbeda. (BACA JUGA: Sopir Truk BBM Terbakar Dilarikan ke Rumah Sakit)
"Kedua tersangka ini warga Padang, Sumatera Barat ditangkap di dua tempat berbeda yang merupakan tempat pelariannya, yakni di wilayah hukum Kabupaten Batanghari dan Sarolangun, Jambi," katanya, Selasa (3/11/2020).
Kejadian tersebut bermula, ketika pihak perusahaan batu bara curiga mobil truk yang dibawa kedua pelaku signal GPS-nya tidak berfungsi.
Meski sudah dihubungi melalui telepon, tapi kedua pelaku yang membawa mobil truk seolah raib ditelan bumi. Curiga kepada pelaku, akhirnya kedua karyawannya tersebut dilaporkan ke Polsek Kotabaru.
Benar saja, kurang dari sepekan pasca- laporan polisi, kedua pelaku berhasil dibekuk tanpa ada perlawanan. (BACA JUGA: Truk Sembako Tabrak Rumah dan Pohon, Alasan Sopir Hindari Orang)
Kepada petugas, pelaku mengaku uang hasil penjualan truk tersebut untuk keperluan foya-foya. "Untuk foya-foya dan beli sabu-sabu bang," ujar IS.
tulis komentar anda