Banjir Cilacap Meluas, Sebanyak 7.949 Jiwa Terdampak
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 07:47 WIB
Berikutnya, BPBD Kabupaten Cilacap juga mendata bahwa ada sebanyak 355 rumah yang terdampak di Kecamatan Nusawungu.
Adapun rinciannya adalah; sebanyak 219 rumah di Desa Nusawungu, 47 rumah di Desa Kedungbenda, 50 rumah di Desa Banjareja dan 39 rumah di Desa Klumprit. Untuk warga terdampak di Kecamatan Nusawungu hingga saat ini belum ada yang mengungsi.
Berdasarkan kajian sementara, adanya penambahan warga terdampak banjir sejak Senin (26/10/2020) itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, sehingga hal itu menyebabkan debit air banjir bertambah. (BACA JUGA: Dramatis, Basarnas Evakuasi Korban Banjir di Cilacap)
Selain itu, kata dia, curah hujan tinggi juga memicu meluapnya empat sungai masing-masing Sungai Tipar, Sungai Gatel, Sungai Kolong dan Sungai Kawah Kembang.
Adanya curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Cilacap sebelumnya telah diperkirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu (31/10). Dalam hal ini BMKG juga memperkirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, BMKG sebelumnya juga telah menyebutkan bahwa tingginya intensitas hujan pada musim penghujan di penguhujung tahun 2020 dipengaruhi oleh fenomena La Nina, yang mana tingkat curah hujan dapat bertambah hingga 40 persen dari kondisi normal.
Hingga sejauh ini, BPBD Kabupaten Cilacap melakukan peninjauan lokasi kejadian dan melakukan assesment bersama Forkompimcam dan dinas terkait.
Selain itu, BPBD Kabupaten Cilacap bersama tim gabungan juga melakukan pemantauan dan monitoring wilayah yang terdampak bencana melalui perangkat desa, kasitrantib, relawan dan UPT BPBD untuk Operasi Tanggap Darurat.
"Secara berkala, BPBD Kabupaten Cilacap dan tim gabungan juga membantu proses evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet, mendistribusikan bantuan logistik sembako untuk penanganan warga yang mengungsi," ungkapnya.
Selanjutnya, koordinasi dengan pihak terkait juga dilakukan untuk berbagai kegiatan lainnya seperti membersihkan sampah yang menyumbat di klep 10 sungai Gumarang di Desa Cikampuh dan aliran sungai yang lain. (BACA JUGA: Jeje Wiradinata Bersihkan Material Bencana Alam Dapat Simpati Warga )
Adapun rinciannya adalah; sebanyak 219 rumah di Desa Nusawungu, 47 rumah di Desa Kedungbenda, 50 rumah di Desa Banjareja dan 39 rumah di Desa Klumprit. Untuk warga terdampak di Kecamatan Nusawungu hingga saat ini belum ada yang mengungsi.
Berdasarkan kajian sementara, adanya penambahan warga terdampak banjir sejak Senin (26/10/2020) itu terjadi setelah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap dan sekitarnya, sehingga hal itu menyebabkan debit air banjir bertambah. (BACA JUGA: Dramatis, Basarnas Evakuasi Korban Banjir di Cilacap)
Selain itu, kata dia, curah hujan tinggi juga memicu meluapnya empat sungai masing-masing Sungai Tipar, Sungai Gatel, Sungai Kolong dan Sungai Kawah Kembang.
Adanya curah hujan tinggi di wilayah Kabupaten Cilacap sebelumnya telah diperkirakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu (31/10). Dalam hal ini BMKG juga memperkirakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, BMKG sebelumnya juga telah menyebutkan bahwa tingginya intensitas hujan pada musim penghujan di penguhujung tahun 2020 dipengaruhi oleh fenomena La Nina, yang mana tingkat curah hujan dapat bertambah hingga 40 persen dari kondisi normal.
Hingga sejauh ini, BPBD Kabupaten Cilacap melakukan peninjauan lokasi kejadian dan melakukan assesment bersama Forkompimcam dan dinas terkait.
Selain itu, BPBD Kabupaten Cilacap bersama tim gabungan juga melakukan pemantauan dan monitoring wilayah yang terdampak bencana melalui perangkat desa, kasitrantib, relawan dan UPT BPBD untuk Operasi Tanggap Darurat.
"Secara berkala, BPBD Kabupaten Cilacap dan tim gabungan juga membantu proses evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet, mendistribusikan bantuan logistik sembako untuk penanganan warga yang mengungsi," ungkapnya.
Selanjutnya, koordinasi dengan pihak terkait juga dilakukan untuk berbagai kegiatan lainnya seperti membersihkan sampah yang menyumbat di klep 10 sungai Gumarang di Desa Cikampuh dan aliran sungai yang lain. (BACA JUGA: Jeje Wiradinata Bersihkan Material Bencana Alam Dapat Simpati Warga )
tulis komentar anda