Pindang Tempoyak, Masakan Khas Palembang yang Selalu Jadi Buruan
Jum'at, 30 Oktober 2020 - 10:34 WIB
PALEMBANG - Saat pandemi COVID-19 menerjang, warga Palembang , berburu menu makanan yang menyehatkan namun tetap nikmat di lidah. Salah satu makanan khas Palembang , yang jadi buruan warga adalah pindang tempoyak .
(Baca juga: Pagi Buta, Si Jago Merah Luluhlantakkan Dua Rumah Warga Wajo )
Dengan rasa ikan patin gurih berpadu fermentasi durian, dan rempah-rempah, membuat sensasi rasa kuah yang begitu menyegarkan. Tak heran, masakan khas bumi Sriwijaya ini, kini banyak menjadi pilihan pecinta kuliner .
Tampilan kuah kuning kemerahan, dan ikan patin, semakin menggoda saat berpadu dengan rempah-rempah yang tentu bisa menyehatkan tubuh serta menambah imunitas. Pindang tempoyak ini juga dicampur fermentasi buah durian yang disebut tempoyak.
"Untuk membuat pindang tempoyak tersebut, siapkan bahan-bahan seperti ikan patin pilihan yang sudah dibersihkan, tempoyak atau fermentasi durian, cabai, kunyit, laos, serai, gula pasir, dan garam," ujar pembuat pindang tempoyak, Rini Novita.
(Baca juga: Pelecehan Seksual di SPBU Cisaga Hebohkan Jagad Medsos )
Dia melanjutkan, bumbu-bumbu dapur tersebut dihaluskan, kemudian dicampur dengan ikan patin dan tempoyak lalu diaduk hingga rata. "Setelah itu rebus selama lima menit. Sembari menunggu, siapkan garnisnya yakni daun kemangi, tomat, cabai burung dan daun bawang. Garnisnya kemudian direbus bersama pindang tempoyak dan siap dihidangkan," imbuhnya.
(Baca juga: Cinta Diputus, Gadis Manado Dianiaya Hingga Jari Nyaris Putus )
Untuk satu porsi pindang tempoyak , dijual dengan harga Rp30 ribu. Dalam sehari, Rini mengaku, bisa menjual hingga seratus porsi pindang tempoyak . Para penikmat pindang tempoyak , banyak yang ketagihan dengan menu satu ini. "Rasanya sangat lezat," ujar Amel, salah satu penikmat pindang tempoyak.
(Baca juga: Pagi Buta, Si Jago Merah Luluhlantakkan Dua Rumah Warga Wajo )
Dengan rasa ikan patin gurih berpadu fermentasi durian, dan rempah-rempah, membuat sensasi rasa kuah yang begitu menyegarkan. Tak heran, masakan khas bumi Sriwijaya ini, kini banyak menjadi pilihan pecinta kuliner .
Tampilan kuah kuning kemerahan, dan ikan patin, semakin menggoda saat berpadu dengan rempah-rempah yang tentu bisa menyehatkan tubuh serta menambah imunitas. Pindang tempoyak ini juga dicampur fermentasi buah durian yang disebut tempoyak.
"Untuk membuat pindang tempoyak tersebut, siapkan bahan-bahan seperti ikan patin pilihan yang sudah dibersihkan, tempoyak atau fermentasi durian, cabai, kunyit, laos, serai, gula pasir, dan garam," ujar pembuat pindang tempoyak, Rini Novita.
(Baca juga: Pelecehan Seksual di SPBU Cisaga Hebohkan Jagad Medsos )
Dia melanjutkan, bumbu-bumbu dapur tersebut dihaluskan, kemudian dicampur dengan ikan patin dan tempoyak lalu diaduk hingga rata. "Setelah itu rebus selama lima menit. Sembari menunggu, siapkan garnisnya yakni daun kemangi, tomat, cabai burung dan daun bawang. Garnisnya kemudian direbus bersama pindang tempoyak dan siap dihidangkan," imbuhnya.
(Baca juga: Cinta Diputus, Gadis Manado Dianiaya Hingga Jari Nyaris Putus )
Untuk satu porsi pindang tempoyak , dijual dengan harga Rp30 ribu. Dalam sehari, Rini mengaku, bisa menjual hingga seratus porsi pindang tempoyak . Para penikmat pindang tempoyak , banyak yang ketagihan dengan menu satu ini. "Rasanya sangat lezat," ujar Amel, salah satu penikmat pindang tempoyak.
(eyt)
tulis komentar anda