Sumbagsel Telah Miliki Enam SPBU BBM Satu Harga
Selasa, 27 Oktober 2020 - 21:20 WIB
MUBA - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel meresmikan secara serentak tiga lembaga penyalur SPBU BBM Satu Harga. Ketiganya yakni SPBU di Kelurahan Babat Kecamatan Babat Toman, SPBU di Kelurahan Terusan Kecamatan Karang Jaya dan SPBU di Kelurahan Beringin Makmur Kecamatan Rawas Ilir.
Komite BPH Migas, Ahmad Rizal mengatakan, dengan diresmikannya tiga SPBU tersebut, Pertamina telah merampungkan enam SPBU dari tujuh titik di wilayah Sumbagsel yang ditargetkan Pemerintah di tahun 2020. Hanya tersisa satu titik SPBU di Bengkulu yang masih dalam proses.(Baca: BPH Migas Resmikan BBM Satu Harga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalsel )
"Sebelum diresmikannya tiga SPBU Satu Harga ini, di tahun 2018 kita juga telah meresmikan satu SPBU di Kecamatan Lalan. Diharapkan Bupati dapat menjembatani dengan pengusaha untuk berinvestasi di rumah sendiri," ujar Ahmad Rizal kepada SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
Dikatakan Rizal, ketiga penyalur resmi lainnya yang telah beroperasi di Sumbagsel yakni berada di Lampung Barat , antara lain di Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Kebun Tebu, dan Kecamatan Air Hitam.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan mengungkapkan, BBM Satu Harga merupakan program pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan program ini untuk menerapkan kesetaraan di beberapa wilayah di Indonesia terutama dipelosok. "Setelah penerapan kebijakan satu harga, semua daerah terpencil bisa menikmati harga yang sama dengan harga yang selama ini diterapkan di SPBU di perkotaan," kata Umar. (Baca: BPH Migas Melakukan Penerapan Digitalisasi Nozzle di Lampung )
Sementara itu Bupati Banyuasin, Dodi Reza mengatakan, dengan diresmikannya SPBU BBM Satu Harga tersebut dapat menyerap tenaga kerja dan memaksimalkan potensi UMKM lokal. "Jarak antara Sekayu ke Musi Rawas adalah 140 KM dan itu berupa jarak antar jalan utama, tentunya ke pedalaman akan lebih jauh lagi. Babat Toman dipilih karena berada di tengah keduanya", ujar Dodi.
Menurutnya, BBM satu harga juga memiliki efek domino yang menyentuh hampir keseluruh sendi kehidupan masyarakat di berbagai sektor, antara lain sektor perhubungan darat maupun laut, pertanian, perikanan, produksi, pendidikan, perdagangan, hingga kesehatan.
"Dengan terjangkaunya harga BBM tanpa adanya perbedaan signifikan, diharapkan dapat menunjang aktivitas masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan energi. Misalnya untuk akomodasi para petani memasarkan hasil produknya, mobilitas IRT yang menggunakan kendaraan bermotor, dan lain sebagainya," ungkap Dodi.
Komite BPH Migas, Ahmad Rizal mengatakan, dengan diresmikannya tiga SPBU tersebut, Pertamina telah merampungkan enam SPBU dari tujuh titik di wilayah Sumbagsel yang ditargetkan Pemerintah di tahun 2020. Hanya tersisa satu titik SPBU di Bengkulu yang masih dalam proses.(Baca: BPH Migas Resmikan BBM Satu Harga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kalsel )
"Sebelum diresmikannya tiga SPBU Satu Harga ini, di tahun 2018 kita juga telah meresmikan satu SPBU di Kecamatan Lalan. Diharapkan Bupati dapat menjembatani dengan pengusaha untuk berinvestasi di rumah sendiri," ujar Ahmad Rizal kepada SINDOnews, Selasa (27/10/2020).
Dikatakan Rizal, ketiga penyalur resmi lainnya yang telah beroperasi di Sumbagsel yakni berada di Lampung Barat , antara lain di Kecamatan Pagar Dewa, Kecamatan Kebun Tebu, dan Kecamatan Air Hitam.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan mengungkapkan, BBM Satu Harga merupakan program pemerintah untuk mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah Indonesia.
Tujuan program ini untuk menerapkan kesetaraan di beberapa wilayah di Indonesia terutama dipelosok. "Setelah penerapan kebijakan satu harga, semua daerah terpencil bisa menikmati harga yang sama dengan harga yang selama ini diterapkan di SPBU di perkotaan," kata Umar. (Baca: BPH Migas Melakukan Penerapan Digitalisasi Nozzle di Lampung )
Sementara itu Bupati Banyuasin, Dodi Reza mengatakan, dengan diresmikannya SPBU BBM Satu Harga tersebut dapat menyerap tenaga kerja dan memaksimalkan potensi UMKM lokal. "Jarak antara Sekayu ke Musi Rawas adalah 140 KM dan itu berupa jarak antar jalan utama, tentunya ke pedalaman akan lebih jauh lagi. Babat Toman dipilih karena berada di tengah keduanya", ujar Dodi.
Menurutnya, BBM satu harga juga memiliki efek domino yang menyentuh hampir keseluruh sendi kehidupan masyarakat di berbagai sektor, antara lain sektor perhubungan darat maupun laut, pertanian, perikanan, produksi, pendidikan, perdagangan, hingga kesehatan.
"Dengan terjangkaunya harga BBM tanpa adanya perbedaan signifikan, diharapkan dapat menunjang aktivitas masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan energi. Misalnya untuk akomodasi para petani memasarkan hasil produknya, mobilitas IRT yang menggunakan kendaraan bermotor, dan lain sebagainya," ungkap Dodi.
(don)
tulis komentar anda