Libur Panjang Bandung Diserbu Wisatawan saat Pandemi, Ini Kata Wakil Wali Kota
Senin, 26 Oktober 2020 - 11:17 WIB
BANDUNG - Setiap libur panjang atau long weekend, Kota Bandung , Jawa Barat dan sekitarnya diserbu ribuan wisatawan dari luar kota, terutama Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Begitu pula pada long weekend Oktober 2020 ini yang akan dimulai Rabu (28/10/2020). Ribuan wisatawan diprediksi bakal berlibur ke beberapa objek wisata di Bandung Raya, termasuk Kota Bandung. (BACA JUGA: Siang Bandung Raya Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir, Malam Hujan Ringan )
Yang menjadi kekhawatiran adalah, serbuan wisatawan tersebut bakal memicu lonjakan kasus COVID-19 di Bandung Raya. Namun kedatangan para wisatawan tidak bisa dicegah apalagi dilarang. (BACA JUGA: Ini Analisis BMKG Terkait Hujan Deras di Bandung Raya hingga Menyebabkan Banjir )
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana angkat bicara terkait serbuan wisatawan saat libur panjang dan kekhawatiran akan melonjaknya kasus penularan COVID-19 . (BACA JUGA: Bandung Dikepung Banjir, Pengendara Motor Terseret Air di Sukamulya )
"Kan gini, Kota Bandung mah kota terbuka, kota jasa juga. Ga bisa menutup diri terhadap kunjungan wisatawan saat libur panjang," kata Yana kepada wartawan di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (26/10/2020).
Yana mengemukakan, antisipasi yang paling mungkin dilakukan untuk menekan penularan COVID-19 adalah, Pemkot Bandung mengajak semua pelaku usaha dan semua tempat di Kota Bandung, menerapkan standar protokol kesehatan sangat ketat.
"Karena kita harus minimal memproteksi diri kita sendiri. Karena kan, kita ga tau wisatawan datang dari zona merah, zona oranye, kuning, hijau. Jadi satu-satunya cara, kita upayakan memproteksi di kita nya. Sehingga, kalau kita terlihat aman, jadi wisatawan juga aman," ujar Yana.
Selain itu, tutur Wawali, wisatawan diimbau kalau kurang sehat, jangan berlibur . Kalau ingin berlibur, sebaiknya memahami juga prokes COVID-19. "Kalau pun mau liburan dengan satu kendaraan bareng supaya kesehatannya terkontrol masing-masing. Terus tadi, mematuhi apa yang jadi regulasi di tempat yang dituju," tutur Wawali Kota Bandung.
Jadi, ungkap Yana, penekanannya ke penyedia jasa wisata. Pemkot Bandung pun telah menyiapkan personel Satpol PP, Dishub Kota Bandung, dan Polrestabes Bandung untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan.
"Kuncinya prokes ketat. Prokes wilayah terus kami ingetin. Kita udah punya perwal bahwa mereka sudah diberi kewenangan untuk sanksi sosial maupun administratif. Temen-temen yang sudah diberi relaksasi tempat wisata atau tidak mematuhi prokes diberi sanksi sosial atau administratif. kuncinya itu gitu ya," tandas Yana.
Begitu pula pada long weekend Oktober 2020 ini yang akan dimulai Rabu (28/10/2020). Ribuan wisatawan diprediksi bakal berlibur ke beberapa objek wisata di Bandung Raya, termasuk Kota Bandung. (BACA JUGA: Siang Bandung Raya Diguyur Hujan Lebat Disertai Petir, Malam Hujan Ringan )
Yang menjadi kekhawatiran adalah, serbuan wisatawan tersebut bakal memicu lonjakan kasus COVID-19 di Bandung Raya. Namun kedatangan para wisatawan tidak bisa dicegah apalagi dilarang. (BACA JUGA: Ini Analisis BMKG Terkait Hujan Deras di Bandung Raya hingga Menyebabkan Banjir )
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana angkat bicara terkait serbuan wisatawan saat libur panjang dan kekhawatiran akan melonjaknya kasus penularan COVID-19 . (BACA JUGA: Bandung Dikepung Banjir, Pengendara Motor Terseret Air di Sukamulya )
"Kan gini, Kota Bandung mah kota terbuka, kota jasa juga. Ga bisa menutup diri terhadap kunjungan wisatawan saat libur panjang," kata Yana kepada wartawan di Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (26/10/2020).
Yana mengemukakan, antisipasi yang paling mungkin dilakukan untuk menekan penularan COVID-19 adalah, Pemkot Bandung mengajak semua pelaku usaha dan semua tempat di Kota Bandung, menerapkan standar protokol kesehatan sangat ketat.
"Karena kita harus minimal memproteksi diri kita sendiri. Karena kan, kita ga tau wisatawan datang dari zona merah, zona oranye, kuning, hijau. Jadi satu-satunya cara, kita upayakan memproteksi di kita nya. Sehingga, kalau kita terlihat aman, jadi wisatawan juga aman," ujar Yana.
Selain itu, tutur Wawali, wisatawan diimbau kalau kurang sehat, jangan berlibur . Kalau ingin berlibur, sebaiknya memahami juga prokes COVID-19. "Kalau pun mau liburan dengan satu kendaraan bareng supaya kesehatannya terkontrol masing-masing. Terus tadi, mematuhi apa yang jadi regulasi di tempat yang dituju," tutur Wawali Kota Bandung.
Jadi, ungkap Yana, penekanannya ke penyedia jasa wisata. Pemkot Bandung pun telah menyiapkan personel Satpol PP, Dishub Kota Bandung, dan Polrestabes Bandung untuk mengantisipasi kunjungan wisatawan.
"Kuncinya prokes ketat. Prokes wilayah terus kami ingetin. Kita udah punya perwal bahwa mereka sudah diberi kewenangan untuk sanksi sosial maupun administratif. Temen-temen yang sudah diberi relaksasi tempat wisata atau tidak mematuhi prokes diberi sanksi sosial atau administratif. kuncinya itu gitu ya," tandas Yana.
(awd)
tulis komentar anda