Jabar Antisipasi Gelombang Kedatangan WNI dari Luar Negeri
Kamis, 07 Mei 2020 - 20:43 WIB
BANDUNG - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat mengantisipasi gelombang kedatangan warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) dari WNI di Provinsi Jabar.
Selain melakukan penjemputan, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan berupa rapid diagnostic test (RDT), polymerase chain reaction (PCR) atau swab test. Para WNI tersebut ditangani di pusat isolasi seperti Gedung Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar.
Divisi Pengamanan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik mengatakan, pihaknya bakal terus membantu upaya pemulangan WNI dari luar negeri oleh pemerintah pusat.
Hingga saat ini, kata Dedi, sudah ada dua gelombang WNI dari Arab Saudi dan Thailand. Setelah dilakukan serangkaian tes kesehatan, mereka langsung ditempatkan di Gedung BPSDM untuk menjalani karantina.
"Saat penjemputan, kami mengatur screening penumpang saat di bandara dan saat kedatangan dengan mencatat nama, tujuan daerah, nomor telepon, nomor paspor, dan NIK," ujar Dedi, Kamis (7/5/2020).
(Baca: 86 WNI dari Arab Saudi Jalani Swab Test dan Karantina 14 Hari)
Pada gelombang kedua, lanjut Dedi, sebanyak 381 WNI dipulangkan pemerintah pusat dimana 38 orang di antaranya warga Jabar yang berstatus mahasiswa dan tenaga kerja Indonesia (TKI). Mereka mendarat dari Arab Saudi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Nomor Penerbangan SVA818 route Riyadh (JED)-Jakarta (CGK), Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, gelombang kedatangan WNI diprediksi akan berlanjut. Oleh karena itu, berdasarkan evaluasi dalam pelaksanaannya, proses penjemputan di bandara harus melibatkan lintas divisi.
Kemudian, informasi kedatangan WNI asal Jabar sudah terinformasi ke Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar minimal H-2 untuk memudahkan koordinasi lintas instansi.
Sedangkan catatan penumpang (manisfestasi) diusahakan minimal H-1 sudah diterima oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
"Harus ada tim untuk mengatur teknis dan mengedukasi saat kedatangan WNI asal Jabar. Selain itu, rapid test diusahakan di bandara dan jika positif diusahakan isolasi di tempat atau dikirim ke wisma atlet," tandasnya.
Selain melakukan penjemputan, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan berupa rapid diagnostic test (RDT), polymerase chain reaction (PCR) atau swab test. Para WNI tersebut ditangani di pusat isolasi seperti Gedung Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar.
Divisi Pengamanan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik mengatakan, pihaknya bakal terus membantu upaya pemulangan WNI dari luar negeri oleh pemerintah pusat.
Hingga saat ini, kata Dedi, sudah ada dua gelombang WNI dari Arab Saudi dan Thailand. Setelah dilakukan serangkaian tes kesehatan, mereka langsung ditempatkan di Gedung BPSDM untuk menjalani karantina.
"Saat penjemputan, kami mengatur screening penumpang saat di bandara dan saat kedatangan dengan mencatat nama, tujuan daerah, nomor telepon, nomor paspor, dan NIK," ujar Dedi, Kamis (7/5/2020).
(Baca: 86 WNI dari Arab Saudi Jalani Swab Test dan Karantina 14 Hari)
Pada gelombang kedua, lanjut Dedi, sebanyak 381 WNI dipulangkan pemerintah pusat dimana 38 orang di antaranya warga Jabar yang berstatus mahasiswa dan tenaga kerja Indonesia (TKI). Mereka mendarat dari Arab Saudi di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat Saudi Arabian Nomor Penerbangan SVA818 route Riyadh (JED)-Jakarta (CGK), Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, gelombang kedatangan WNI diprediksi akan berlanjut. Oleh karena itu, berdasarkan evaluasi dalam pelaksanaannya, proses penjemputan di bandara harus melibatkan lintas divisi.
Kemudian, informasi kedatangan WNI asal Jabar sudah terinformasi ke Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar minimal H-2 untuk memudahkan koordinasi lintas instansi.
Sedangkan catatan penumpang (manisfestasi) diusahakan minimal H-1 sudah diterima oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
"Harus ada tim untuk mengatur teknis dan mengedukasi saat kedatangan WNI asal Jabar. Selain itu, rapid test diusahakan di bandara dan jika positif diusahakan isolasi di tempat atau dikirim ke wisma atlet," tandasnya.
(muh)
tulis komentar anda