Gelar Simulasi di Depok, Ridwan Kamil Susun Skenario Vaksinasi COVID-19
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 06:55 WIB
DEPOK - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memantau langsung simulasi vaksinasi COVID-19 yang digelar Pemprov Jabar di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020).
Simulasi bertujuan untuk mengetahui waktu vaksinasi yang dibutuhkan dan jumlah warga yang dapat divaksin dalam sehari.
Selain itu, simulasi merupakan respons cepat Pemprov Jabar terhadap pembelian vaksin COVID-19 oleh pemerintah pusat.
"Lewat simulasi, akan diketahui kemampuan puskesmas dalam memberikan vaksinasi. Misalnya, sehari 100 orang, kami hitung berapa jumlah puskesmas di Depok. Lalu, dikalikan jumlah sasaran yang ditargetkan. Itu pentingnya simulasi ini," papar Ridwan Kamil.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengikuti semua rangkaian simulasi, mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, hingga menunggu 30 menit untuk melihat reaksi vaksin.
Kang Emil menyatakan, setelah simulasi selesai, pihaknya akan menyusun skenario vaksinasi COVID-19.
Jika kapasitas puskesmas dinilai kurang, pihaknya akan menyiapkan gedung-gedung publik sebagai tempat penyuntikan vaksin, termasuk membuka pendaftaran relawan tenaga kesehatan untuk mengatasi kekurangan tenaga vaksinasi.
"Nanti ketahuan jumlah orang perhari yang divaksin. Apakah jumlah puskesmas yang ada di Depok dan Jabar cukup? Kalau tidak cukup, berarti gedung serbaguna, gedung olahraga, dan gedung lain akan kita jadikan tempat vaksinasi," jelasnya.
"Kalau jumlah tenaga vaksinnya juga tidak cukup, berarti kita buka relawan sesuai kriteria untuk jadi penyutik dan tim panitia," sambung Kang Emil.
Simulasi bertujuan untuk mengetahui waktu vaksinasi yang dibutuhkan dan jumlah warga yang dapat divaksin dalam sehari.
Selain itu, simulasi merupakan respons cepat Pemprov Jabar terhadap pembelian vaksin COVID-19 oleh pemerintah pusat.
"Lewat simulasi, akan diketahui kemampuan puskesmas dalam memberikan vaksinasi. Misalnya, sehari 100 orang, kami hitung berapa jumlah puskesmas di Depok. Lalu, dikalikan jumlah sasaran yang ditargetkan. Itu pentingnya simulasi ini," papar Ridwan Kamil.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengikuti semua rangkaian simulasi, mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, hingga menunggu 30 menit untuk melihat reaksi vaksin.
Kang Emil menyatakan, setelah simulasi selesai, pihaknya akan menyusun skenario vaksinasi COVID-19.
Jika kapasitas puskesmas dinilai kurang, pihaknya akan menyiapkan gedung-gedung publik sebagai tempat penyuntikan vaksin, termasuk membuka pendaftaran relawan tenaga kesehatan untuk mengatasi kekurangan tenaga vaksinasi.
"Nanti ketahuan jumlah orang perhari yang divaksin. Apakah jumlah puskesmas yang ada di Depok dan Jabar cukup? Kalau tidak cukup, berarti gedung serbaguna, gedung olahraga, dan gedung lain akan kita jadikan tempat vaksinasi," jelasnya.
"Kalau jumlah tenaga vaksinnya juga tidak cukup, berarti kita buka relawan sesuai kriteria untuk jadi penyutik dan tim panitia," sambung Kang Emil.
tulis komentar anda