OTG di Kalimantan Timur Capai 11%, Berpotensi Tularkan COVID-19
Kamis, 07 Mei 2020 - 12:25 WIB
SAMARINDA - Kasus positif COVID-19 di Kalimantan Timur masih terjadi. Sebanyak 10-11% orang tanpa gejala (OTG) berpotensi menularkan virus Corona (COVID-19). Hal ini diungkapan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak. “Kita tidak tahu bahwa orang tanpa gejala (OTG) melakukan aktivitas di sekitar kita. Parahnya lagi, ternyata mereka membawa dan menularkan virus corona,” katanya, Rabu, (6/5/2020).
Dia menjelaskan, OTG seperti orang sehat. Sehingga masyarakat, bahkan OTG sekalipun tidak tahu bahwa yang bersangkutan telah terpapar COVID-19. OTG juga tetap melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasa. Hal ini yang membuat COVID-19 berpindah ke orang lain dengan mudah. “Kami berharap masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Tetap menjaga jarak dan selalu menggunakan masker," pinta Andi.
Saat ini, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kaltim mencapai 182 kasus. Sebanyak 22 kasus di antaranya merupakan OTG. (Baca juga: Kisah Satu Kampung di Sultra yang Dikucilkan karena 1 Warga ODP Corona Meninggal)
Andi juga mengharapkan bagi ODP, PDP, atau OTG untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sebelum masa inkubasi selesai. “Bagi ODP, PDP, maupun OTG agar bisa mentaati anjuran pemerintah dan tenaga medis. Jangan keluar rumah sebelum masa inkubasi selesai. Ini sangat penting agar kita mampu meminimalisir penularan, sekaligus mempercepat proses penyembuhan," tandasnya.
Dia menjelaskan, OTG seperti orang sehat. Sehingga masyarakat, bahkan OTG sekalipun tidak tahu bahwa yang bersangkutan telah terpapar COVID-19. OTG juga tetap melakukan aktivitas di luar rumah seperti biasa. Hal ini yang membuat COVID-19 berpindah ke orang lain dengan mudah. “Kami berharap masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Tetap menjaga jarak dan selalu menggunakan masker," pinta Andi.
Saat ini, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kaltim mencapai 182 kasus. Sebanyak 22 kasus di antaranya merupakan OTG. (Baca juga: Kisah Satu Kampung di Sultra yang Dikucilkan karena 1 Warga ODP Corona Meninggal)
Andi juga mengharapkan bagi ODP, PDP, atau OTG untuk melakukan isolasi mandiri di rumah sebelum masa inkubasi selesai. “Bagi ODP, PDP, maupun OTG agar bisa mentaati anjuran pemerintah dan tenaga medis. Jangan keluar rumah sebelum masa inkubasi selesai. Ini sangat penting agar kita mampu meminimalisir penularan, sekaligus mempercepat proses penyembuhan," tandasnya.
(shf)
tulis komentar anda