Peningkatan 5 Ruas Jalan di KBB dari Bantuan Gubernur Tak Terimbas COVID
Senin, 19 Oktober 2020 - 17:00 WIB
BANDUNG BARAT - Rencana pembangunan dan peningkatan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahun ini yang bersumber dari anggaran kabupaten tidak ada yang terealisasi.
Penyebabnya dikarenakan ada kebijakan refocusing anggaran, di mana semua program pembangunan dan peningkatan jalan harus dipangkas dan dialihkan kepada penanganan pandemi pandemi COVID-19 . (BACA JUGA: Ridwan Kamil Optimistis Pariwisata Jabar Lebih Cepat Pulih dari Bali )
"Untuk program penanganan jalan tahun ini dari APBD kabupaten semua di-cancel, yang masih tersisa adalah program yang bersumber dari bantuan Gubernur," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR KBB Aan Sofyan kepada SINDOnews, Senin (19/10/2020). (BACA JUGA: Polisi Ringkus Kurir Sabu yang Tanam Benih Ganja dari Amerika )
Aan mengemukakan, program peningkatan jalan dari bantuan gubernur (bangub) yang terealisasi tahun ini menyasar kepada lima ruas jalan. Yakni, ruas jalan Sersan Bajuri; Wangunsari-Dago; Cihideung-Ciwaruga; Cihanjung-Parongpong; serta Datarpuspa-Gununghalu. (BACA JUGA: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya )
Saat ini progresnya sedang berjalan dan rata-rata pengerjaan sudah di atas 50%. Pihaknya memprediksi di akhir November 2020 atau paling lambat awal Desember 2020 semua pekerjaan peningkatan lima ruas jalan tersebut bisa selesai. "Total anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan lima ruas jalan itu dari provinsi senilai Rp15 miliar," ujar dia.
Disinggung mengenai proyeksi anggaran penanganan jalan dan jembatan tahun depan, Aan menyebutkan, berdasarkan proyeksi usulan dan perencanaan mencapai Rp50 miliar untuk semua kegiatan.
Itu di luar program pembangunan jalan kabupaten sepanjang 71 km yang dananya bersumber dari pinjaman PT Sarana Multi Insfrastruktur (SMI) senilai Rp285.500.400.000.
Kendati begitu belum tentu semua ajuan anggaran di APBD kabupaten disetujui, karena melihat kemampuan keuangan daerah. Sementara biasanya pengajuan perbaikan atau pembangunan jalan di lapangan selalu banyak.
Salah satunya jalan Kompleks Permata yang sudah diserahterimakan ke Pemda KBB. Awalnya tahun ini diajukan namun karena COVID-19 akhirnya dicoret dan coba diusulkan lagi tahun depan.
Penyebabnya dikarenakan ada kebijakan refocusing anggaran, di mana semua program pembangunan dan peningkatan jalan harus dipangkas dan dialihkan kepada penanganan pandemi pandemi COVID-19 . (BACA JUGA: Ridwan Kamil Optimistis Pariwisata Jabar Lebih Cepat Pulih dari Bali )
"Untuk program penanganan jalan tahun ini dari APBD kabupaten semua di-cancel, yang masih tersisa adalah program yang bersumber dari bantuan Gubernur," kata Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas PUPR KBB Aan Sofyan kepada SINDOnews, Senin (19/10/2020). (BACA JUGA: Polisi Ringkus Kurir Sabu yang Tanam Benih Ganja dari Amerika )
Aan mengemukakan, program peningkatan jalan dari bantuan gubernur (bangub) yang terealisasi tahun ini menyasar kepada lima ruas jalan. Yakni, ruas jalan Sersan Bajuri; Wangunsari-Dago; Cihideung-Ciwaruga; Cihanjung-Parongpong; serta Datarpuspa-Gununghalu. (BACA JUGA: 20 Tahun Terpisah, Kembar Trena-Treni Bertemu lewat Aplikasi Tiktok, Begini Kisahnya )
Saat ini progresnya sedang berjalan dan rata-rata pengerjaan sudah di atas 50%. Pihaknya memprediksi di akhir November 2020 atau paling lambat awal Desember 2020 semua pekerjaan peningkatan lima ruas jalan tersebut bisa selesai. "Total anggaran yang dikucurkan untuk perbaikan lima ruas jalan itu dari provinsi senilai Rp15 miliar," ujar dia.
Disinggung mengenai proyeksi anggaran penanganan jalan dan jembatan tahun depan, Aan menyebutkan, berdasarkan proyeksi usulan dan perencanaan mencapai Rp50 miliar untuk semua kegiatan.
Itu di luar program pembangunan jalan kabupaten sepanjang 71 km yang dananya bersumber dari pinjaman PT Sarana Multi Insfrastruktur (SMI) senilai Rp285.500.400.000.
Kendati begitu belum tentu semua ajuan anggaran di APBD kabupaten disetujui, karena melihat kemampuan keuangan daerah. Sementara biasanya pengajuan perbaikan atau pembangunan jalan di lapangan selalu banyak.
Salah satunya jalan Kompleks Permata yang sudah diserahterimakan ke Pemda KBB. Awalnya tahun ini diajukan namun karena COVID-19 akhirnya dicoret dan coba diusulkan lagi tahun depan.
tulis komentar anda