Kementerian PUPR: Jalan Tol Sumatera Siap Dijadikan Jalur Logistik
Kamis, 07 Mei 2020 - 06:15 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjamin kesiapan dan kemantapan infrastruktur jalan dan jembatan, baik jalan tol maupun jalan nasional.
Kesiapan itu untuk mendukung jalur logistik kebutuhan pokok serta pergerakan karena kepentingan khusus yang diizinkan Pemerintah selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi COVID-19 dan kebijakan larangan Mudik Lebaran Tahun 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol dan non tol tetap disiapkan sebagai jalur logistik, termasuk ruas jalan yang fungsional jika dibutuhkan.
Kesiapan dilakukan untuk kelancaran produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok, obat-obatan atau alat kesehatan, serta layanan kesehatan/kendaraan medis dalam rangka penanganan pencegahan penyebaran COVID-19.
“Kami memastikan kemantapan pada jalan tol dan jalan nasional yang baik, termasuk menjaga agar satu wilayah tidak terisolir karena jalan dan jembatan putus, misalnya di Lumajang dan Solok,” kata Basuki saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI tentang Antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2020/1441 H di Tengah Pandemi COVID-19 melalui Video Conference, Rabu (6/5/2020).
Dalam mengantisipasi keadaan darurat bencana, Kementerian PUPR menyiapkan posko dan mengerahkan Tim Tanggap Darurat Bencana atau Disaster Relief Unit (DRU) di lokasi-lokasi rawan bencana.
Misalnya perbaikan jalan ambles pada jalan nasional ruas Solok-Surian di Sumatera Barat, jalan Pantura di wilayah utara Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lumajang, dan pembersihan jalan akibat banjir di wilayah Cilegon, Banten.
Untuk mendukung jalur logistik kebutuhan pokok dan pergerakan karena kepentingan khusus tersebut, saat ini Jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi sepanjang 1.056 km, termasuk Jakarta-Cikampek II Elevated 38 km.
"Selanjutnya Tol Trans Sumatera beroperasi sepanjang 502,5 km, termasuk ruas tol Kayu Agung-Palembang (Jakabaring) sepanjang 33 km yang beroperasi tanpa tarif. Kemudian juga ruas tol yang siap dioperasikan yakni Ruas Pekanbaru – Minas sepanjang 9,5 km. Tol Trans Sumatera dilengkapi dengan Tempat Istirahat dan Pelayanan sebanyak 31 rest area," tutur Basuki.
Selain infrastruktur, Kementerian PUPR juga menerapkan protokol pencegahan penularan dan penanggulangan COVID-19 di Tempat Istirahat dan Pelayanan Jalan Tol serta transaksi di Gerbang Tol sesuai SE Menteri PUPR 07/SE/M/2020 dan Inmen PUPR No 02 Tahun 2020 seperti pembatasan jumlah kendaraan masuk ke Rest Area Jalan Tol agar lebih optimal untuk melayani angkutan logistik barang, penerapan physical distancing di seluruh fasilitas TIP termasuk manajemen antrian di toilet, tempat ibadah, restoran dan minimarket.
"Selain itu juga dilakukan persiapan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) petugas lapangan, desinfektasi, thermal scan, posko kesehatan, fasilitas cuci tangan, dan lain-lain. Disiapkan juga fasilitas ambulance siaga dan penyemprotan desinfektan. Sosialisasi kebijakan tersebut kepada pengguna jalan tol akan dilakukan melalui Media Sosial, VMS, dan banner di Gerbang Tol dan TIP," pungkasnya.
Kesiapan itu untuk mendukung jalur logistik kebutuhan pokok serta pergerakan karena kepentingan khusus yang diizinkan Pemerintah selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pandemi COVID-19 dan kebijakan larangan Mudik Lebaran Tahun 2020.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol dan non tol tetap disiapkan sebagai jalur logistik, termasuk ruas jalan yang fungsional jika dibutuhkan.
Kesiapan dilakukan untuk kelancaran produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok, obat-obatan atau alat kesehatan, serta layanan kesehatan/kendaraan medis dalam rangka penanganan pencegahan penyebaran COVID-19.
“Kami memastikan kemantapan pada jalan tol dan jalan nasional yang baik, termasuk menjaga agar satu wilayah tidak terisolir karena jalan dan jembatan putus, misalnya di Lumajang dan Solok,” kata Basuki saat Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI tentang Antisipasi Mudik Lebaran Tahun 2020/1441 H di Tengah Pandemi COVID-19 melalui Video Conference, Rabu (6/5/2020).
Dalam mengantisipasi keadaan darurat bencana, Kementerian PUPR menyiapkan posko dan mengerahkan Tim Tanggap Darurat Bencana atau Disaster Relief Unit (DRU) di lokasi-lokasi rawan bencana.
Misalnya perbaikan jalan ambles pada jalan nasional ruas Solok-Surian di Sumatera Barat, jalan Pantura di wilayah utara Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lumajang, dan pembersihan jalan akibat banjir di wilayah Cilegon, Banten.
Untuk mendukung jalur logistik kebutuhan pokok dan pergerakan karena kepentingan khusus tersebut, saat ini Jalan Tol Trans Jawa telah beroperasi sepanjang 1.056 km, termasuk Jakarta-Cikampek II Elevated 38 km.
"Selanjutnya Tol Trans Sumatera beroperasi sepanjang 502,5 km, termasuk ruas tol Kayu Agung-Palembang (Jakabaring) sepanjang 33 km yang beroperasi tanpa tarif. Kemudian juga ruas tol yang siap dioperasikan yakni Ruas Pekanbaru – Minas sepanjang 9,5 km. Tol Trans Sumatera dilengkapi dengan Tempat Istirahat dan Pelayanan sebanyak 31 rest area," tutur Basuki.
Selain infrastruktur, Kementerian PUPR juga menerapkan protokol pencegahan penularan dan penanggulangan COVID-19 di Tempat Istirahat dan Pelayanan Jalan Tol serta transaksi di Gerbang Tol sesuai SE Menteri PUPR 07/SE/M/2020 dan Inmen PUPR No 02 Tahun 2020 seperti pembatasan jumlah kendaraan masuk ke Rest Area Jalan Tol agar lebih optimal untuk melayani angkutan logistik barang, penerapan physical distancing di seluruh fasilitas TIP termasuk manajemen antrian di toilet, tempat ibadah, restoran dan minimarket.
"Selain itu juga dilakukan persiapan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) petugas lapangan, desinfektasi, thermal scan, posko kesehatan, fasilitas cuci tangan, dan lain-lain. Disiapkan juga fasilitas ambulance siaga dan penyemprotan desinfektan. Sosialisasi kebijakan tersebut kepada pengguna jalan tol akan dilakukan melalui Media Sosial, VMS, dan banner di Gerbang Tol dan TIP," pungkasnya.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda