Ratusan ASN Sleman Jalani Rapid Tes, 10 Orang Reaktif
Kamis, 15 Oktober 2020 - 13:28 WIB
SLEMAN - Pemkab Sleman selama dua hari Selasa-Rabu (13-14/10/2020) menggelar rapid diagnotic tesr (RDT) atau tes cepat COVID-19 massal bagi ratusan aparatur sipil negara ASN) Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Perhubungan (Dishub). RDT dilakukan, di kantor Dinsos, Sleman.
Kegiatan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan para ASN di organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki pelayanan tatap muka sekaligus mencegah terjadinya kklater baru COVID-19 dari sektor perkantoran. (Baca: Rentan Kena Corona, Puluhan Bhabinkamtibmas Ini Jalani Rapid Test )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan RDT sebagai tindaklanjut dari permintaan beberapa OPD yang memiliki layanan tatap muka dengan masyarakat. Sebab dengan berinteraksi langsung rawan terhadap penularan COVID-19.
Karena itu perlu skrining awal. Jika ada yang reaktif COVID-19 segera bisa ditanggani. Sehingga dengan langkah ini diharapkan klaster baru dapat dicegah. “ASN di tiga OPD yang dirapid tes jumlahnya mencapai 348 orang,” kata Joko, Kamis (15/10/2020).
Joko menjelaskan 348 orang itu terdari dari 260 ASN Dinsos, 74 ASN Disnaker dan 14 ASN Dishub. Dari jumlah itu 10 ASN (7 Dinsos dan 3 Disnaker) hasillnya reakif. Sisanya 338 ASN non reakif. Sebagai tindaklanjutnya 10 ASN yang hasilnya reaktif langsung menjalani Swab untuk mengetahui positif atau negatif COVID-19.
“Swab dilaksanan di Puskesmas Sleman. Semoga negatif. Jika hasilya positif akan ada penangganan lebih lanjut,” paparnya. (Baca: ASN Pemkot Solo Kembali Disasar Rapid Test COVID-19 )
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Kamis, (15/10/2020) pukul 11.00 WIB, konfirmasi COVID-19, sebanyak 1491 orang (dirawat 355 orang, sembuh 1108 orang, meninggal 28 orang). Dari jumlah itu bergejala 389 orang dan tanpa gejala 1102 orang. Suspect 3884 orang (isolasi 3744 orang, selesai isolasi 107 orang, meninggal 33 orang).
Kegiatan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan para ASN di organisasi perangkat daerah (OPD) yang memiliki pelayanan tatap muka sekaligus mencegah terjadinya kklater baru COVID-19 dari sektor perkantoran. (Baca: Rentan Kena Corona, Puluhan Bhabinkamtibmas Ini Jalani Rapid Test )
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo mengatakan RDT sebagai tindaklanjut dari permintaan beberapa OPD yang memiliki layanan tatap muka dengan masyarakat. Sebab dengan berinteraksi langsung rawan terhadap penularan COVID-19.
Karena itu perlu skrining awal. Jika ada yang reaktif COVID-19 segera bisa ditanggani. Sehingga dengan langkah ini diharapkan klaster baru dapat dicegah. “ASN di tiga OPD yang dirapid tes jumlahnya mencapai 348 orang,” kata Joko, Kamis (15/10/2020).
Joko menjelaskan 348 orang itu terdari dari 260 ASN Dinsos, 74 ASN Disnaker dan 14 ASN Dishub. Dari jumlah itu 10 ASN (7 Dinsos dan 3 Disnaker) hasillnya reakif. Sisanya 338 ASN non reakif. Sebagai tindaklanjutnya 10 ASN yang hasilnya reaktif langsung menjalani Swab untuk mengetahui positif atau negatif COVID-19.
“Swab dilaksanan di Puskesmas Sleman. Semoga negatif. Jika hasilya positif akan ada penangganan lebih lanjut,” paparnya. (Baca: ASN Pemkot Solo Kembali Disasar Rapid Test COVID-19 )
Kasus COVID-19 di Sleman hingga Kamis, (15/10/2020) pukul 11.00 WIB, konfirmasi COVID-19, sebanyak 1491 orang (dirawat 355 orang, sembuh 1108 orang, meninggal 28 orang). Dari jumlah itu bergejala 389 orang dan tanpa gejala 1102 orang. Suspect 3884 orang (isolasi 3744 orang, selesai isolasi 107 orang, meninggal 33 orang).
(don)
tulis komentar anda