Jalan Panjang dan Berliku Proyek TPPAS Lulut Nambo di Kabupaten Bogor

Selasa, 13 Oktober 2020 - 21:03 WIB
Menurut Prima, jika proses ini berjalan sesuai harapan, PT Jasa Sarana akan menggandeng mitra yang memiliki kekuatan modal dan teknologi untuk melanjutkan pembangunan TPPAS Lulut Nambo. "Nanti financial closing, ini harus selesai Desember, supaya 2021 kita kontruksi dan 2022 (TPPAS Lulut Nambo) bisa dioperasikan," ujar dia.

Pengalihan saham ini merupakan babak baru proses pembangunan TPPS Lulut Nambo setelah Pemprov Jabar menyomasi PT JBL karena dinilai cidera janji.

"Dalam pelaksanaannya, PT JBL gagal memenuhi masa waktu mulai beroperasi TPPAS Lulut Nambo atau comersial operation date (COD). Hal ini ditunjukan melalui progress pelaksanaan fisik yang masih rendah diakibatkan kendala penyediaan pembiayaan proyek," tutur Prima.

Diketahui, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin peletakan batu pertama (ground breaking) TPPAS Lulut Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Jumat 21 Desember 2018.

"Alhamdulillah, hari ini, setelah negosiasi dan kesepakatan akhir, kami bisa ground breaking pengelolaan sampah yang canggih berskala besar. Ini pertama di Indonesia dengan teknologi MTB (mechanical biological treatment)," kata Gubernur dalam ground breaking TPPAS Lulut Nambo.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, ground breaking merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama yang telah dilakukan Pemprov Jabar dengan PT JBL terkait penyediaan infrastruktur TPPAS Lulut Nambo pada 21 Juni 2017 lalu dengan nilai investasi sebesar USD46 juta.

Berdasarkan perjanjian kerja sama, pelaksanaan pembangunan membutuhkan waktu paling lambat 18 bulan. Berdasarkan hal tersebut, PT JBL menargetkan, TPPAS Lulut Nambo dapat beroperasi paling lambat Juli 2020 mendatang.

"Hari ini, kita memulai sebuah proses yang dalam hitungan 18 bulan akan selesai sehingga fasilitas ini bisa digunakan di Juli 2020. TPPAS regional ini merupakan proyek pertama dan akan menjadi pelopor dalam pengolahan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia," ujar Emil.

TPPAS Lulut Nambo merupakan TPPAS yang diklaim berskala besar pertama di Indonesia dengan kapasitas pengolahan sampah yang mencapai 1.650 ton/hari hingga maksimum 1.800 ton/hari. Kehadirannya akan dimanfaatkan untuk mengolah dan memproses sampah dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.

TPPAS Lulut Nambo akan menerapkan teknologi mutakhir MBT yang ramah lingkungan dalam pengolahan dan pemrosesan sampah hingga menjadi sumber energi berupa refuse derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content