Dinilai Gagah-gagahan, Smart City Tasikmalaya Perlu Diaudit
Rabu, 15 April 2020 - 16:55 WIB
TASIKMALAYA -
Forum Indonesia untuk Transfaransi Anggaran (FITRA) menilai program Smart City di Kota Tasikmalaya hanyalah program gagah-gagahan. Fitra menganggap program ini gagal karena tidak mampu meningkatkan layanan publik menjadi agar lebih efisien.
”Jadinya gagah-gagahan saja, biar disebut pemerintahan milenial. Tapi coba lihat pendataan penduduk masih konvensional,” kata Dewan Daerah FITRA Jawa Barat, Nandang Suherman, Jumat (10/4/2020) lalu.
Menurut Nandang, konsep smart city sebenarnya adalah kota yang mampu memberikan pelayanan publik secara efektif daan efisien sehingga kesejahteraan warganya meningkat. Hal ini dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi yang memudahkan komunikasi dan tata kelola pelayanan sehari-hari.
Data Program Smart City di Kota Tasikmalaya. Foto/SINDOnews/Jani Noor
Namun, hal tersebut belum terlihat di Kota Tasikmalaya. Padahal program smart city telah berjalan sejak 2017. Hingga 2020 program ini telah menghabiskan anggaran sekitar Rp20,4 miliar.
"Nah yang ada hanya pasang internet gratis saja di setiap kantor dan sedikiti ruang publik. Itu pun kadang sinyalnya bagus kadang tidak. Kebijakannya pun tumpeng tindih, seperti sekolah yang sudah pasang internet berbayar tapi dipasang lagi," tuturnya.
Forum Indonesia untuk Transfaransi Anggaran (FITRA) menilai program Smart City di Kota Tasikmalaya hanyalah program gagah-gagahan. Fitra menganggap program ini gagal karena tidak mampu meningkatkan layanan publik menjadi agar lebih efisien.
”Jadinya gagah-gagahan saja, biar disebut pemerintahan milenial. Tapi coba lihat pendataan penduduk masih konvensional,” kata Dewan Daerah FITRA Jawa Barat, Nandang Suherman, Jumat (10/4/2020) lalu.
Menurut Nandang, konsep smart city sebenarnya adalah kota yang mampu memberikan pelayanan publik secara efektif daan efisien sehingga kesejahteraan warganya meningkat. Hal ini dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi yang memudahkan komunikasi dan tata kelola pelayanan sehari-hari.
Data Program Smart City di Kota Tasikmalaya. Foto/SINDOnews/Jani Noor
Namun, hal tersebut belum terlihat di Kota Tasikmalaya. Padahal program smart city telah berjalan sejak 2017. Hingga 2020 program ini telah menghabiskan anggaran sekitar Rp20,4 miliar.
"Nah yang ada hanya pasang internet gratis saja di setiap kantor dan sedikiti ruang publik. Itu pun kadang sinyalnya bagus kadang tidak. Kebijakannya pun tumpeng tindih, seperti sekolah yang sudah pasang internet berbayar tapi dipasang lagi," tuturnya.
tulis komentar anda