Pemda KBB Integrasikan Program Padat Karya Pertanian dengan Wisata Edukasi
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 16:36 WIB
BANDUNG BARAT - Bupati Aa Umbara Sutisna meninjau progres program padat karya pertanian hasil kerja sama Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang melibatkan masyarakat dan petani terdampak COVID-19, Jumat (9/10/2020).
Pada kunjungannya ke lahan garapan yang berada di kawasan kompleks Pemda KBB, Aa Umbara menyebutkan, dari total 10 hektare (Ha) yang akan dipakai kini sudah sekitar 6 Ha yang digarap. (BACA JUGA: 3 Hari Demo Anarkistis Tolak UU Cipta Kerja di Bandung, Polisi Amankan 429 Orang )
Nantinya komoditas sayuran dan kacang edamame akan ditanam dan hasilnya bisa dimanfaafkan oleh petani, dijual, atau ditanam lagi. (BACA JUGA: Ngeri, Seorang Polantas Nyaris Jadi Sasaran Amuk Massa Demonstran di Bandung )
"Ini kan programnya untuk pemulihan ekonomi, tapi saya kepikiran untuk mengintegrasikan konsep pertanian dengan wisata," kata Bupati Aa Umbara saat ditemui di lokasi. (BACA JUGA: Sikap Empati dan Homofili Aa Umbara, Buat Buruh di KBB Demo Tanpa Anarki )
Dia melihat dengan potensi lahan pemda yang masih belum terpakai bisa dimaksimalkan untuk kegiatan pertanian dan wisata edukasi. Seperti peternakan, pertanian, dan hortikultura. Itu sangat mungkin karena lahan yang belum termanfaatkan sangat luas, mencapai 55 hektare.
"Konsep jelasnya. Nanti Senin kita adakan rapat bersama dinas terkait. Seperti Disnaker, Pertanian, Peternakan, Disparbud, LH, PUPR, dan Dishub, biar semua saling terintegrasi," ujar Aa Umbara yang didampingi Kadisnakertrans Iing Solihin, dan Kadisparbud Sri Dustirawati.
Tujuan jangka pendeknya, sambung dia, bisa membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Sedangkan jangka penjangnya bisa menjadi daya tarik wisata, menarik minat orang untuk datang. Terlebih ini lokasinya berdekatan dengan kantor pemda dan aksesnya juga mudah.
Menurutnya, view di kawasan tersebut sangat bagus sehingga bisa menjadi objek wisata di kawasan Ngamprah. Padahal di hampir semua kecamatan di KBB punya objek wisata ikonik, sementara Ngamprah hingga kini belum ada. Jadi bisa dipadukan antara pembangunan pemda, gedung dewan, pertanian, peternakan, dan juga wisatanya.
"Nanti juga ada evaluasi untuk pertaniannya, mana yang lebih untung, kacang edamame yang sudah ada bayer ataukah sayuran. Bisa dilihat sekitar 2-3 bulan kedepan," ujar Bupati seraya menyebutkan ada 120 petani yang dilibatkan dalam porgram padat karya pertanian ini.
Pada kunjungannya ke lahan garapan yang berada di kawasan kompleks Pemda KBB, Aa Umbara menyebutkan, dari total 10 hektare (Ha) yang akan dipakai kini sudah sekitar 6 Ha yang digarap. (BACA JUGA: 3 Hari Demo Anarkistis Tolak UU Cipta Kerja di Bandung, Polisi Amankan 429 Orang )
Nantinya komoditas sayuran dan kacang edamame akan ditanam dan hasilnya bisa dimanfaafkan oleh petani, dijual, atau ditanam lagi. (BACA JUGA: Ngeri, Seorang Polantas Nyaris Jadi Sasaran Amuk Massa Demonstran di Bandung )
"Ini kan programnya untuk pemulihan ekonomi, tapi saya kepikiran untuk mengintegrasikan konsep pertanian dengan wisata," kata Bupati Aa Umbara saat ditemui di lokasi. (BACA JUGA: Sikap Empati dan Homofili Aa Umbara, Buat Buruh di KBB Demo Tanpa Anarki )
Dia melihat dengan potensi lahan pemda yang masih belum terpakai bisa dimaksimalkan untuk kegiatan pertanian dan wisata edukasi. Seperti peternakan, pertanian, dan hortikultura. Itu sangat mungkin karena lahan yang belum termanfaatkan sangat luas, mencapai 55 hektare.
"Konsep jelasnya. Nanti Senin kita adakan rapat bersama dinas terkait. Seperti Disnaker, Pertanian, Peternakan, Disparbud, LH, PUPR, dan Dishub, biar semua saling terintegrasi," ujar Aa Umbara yang didampingi Kadisnakertrans Iing Solihin, dan Kadisparbud Sri Dustirawati.
Tujuan jangka pendeknya, sambung dia, bisa membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Sedangkan jangka penjangnya bisa menjadi daya tarik wisata, menarik minat orang untuk datang. Terlebih ini lokasinya berdekatan dengan kantor pemda dan aksesnya juga mudah.
Menurutnya, view di kawasan tersebut sangat bagus sehingga bisa menjadi objek wisata di kawasan Ngamprah. Padahal di hampir semua kecamatan di KBB punya objek wisata ikonik, sementara Ngamprah hingga kini belum ada. Jadi bisa dipadukan antara pembangunan pemda, gedung dewan, pertanian, peternakan, dan juga wisatanya.
"Nanti juga ada evaluasi untuk pertaniannya, mana yang lebih untung, kacang edamame yang sudah ada bayer ataukah sayuran. Bisa dilihat sekitar 2-3 bulan kedepan," ujar Bupati seraya menyebutkan ada 120 petani yang dilibatkan dalam porgram padat karya pertanian ini.
(awd)
tulis komentar anda