Demo Tolak Omnibus Law di Pekanbaru Ricuh, Mobil Polisi Dirusak Massa
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 07:59 WIB
PEKANBARU - Demo menolak Undang Undang Cipta Kerja di Pekanbaru, Riau ricuh. Sejumlah mahasiswa dan pihak kepolisian terluka akibat bentrokan kedua kelompok.
Tidak hanya itu, satu unit mobil patroli milik polisi lalu lintas (Polantas) dirusak massa. Mereka menuntut UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh dicabut.
Demo penolakan UU Cipta Kerja dipusatkan di depan Kantor DPRD Riau Jalan Jendral Sudirman. Massa merupakan gabungan dari berbagai kampus di Pekanbaru . Bentrok pecah saat ada pelemparan batu di kerumunan massa. Aksi saling lempar batu dan kayu pun terjadi.
Petugas kepolisian pun menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Sementara aksi saling lempar terus terjadi. Pendemopun 'kerepotan' saat mobil water canon terus menyemporkan air.
Bentrokkan sempat mereda. Namun tidak berapa lama massa kembali berkumpul dan kembali berdemontrasi. Bentrokan kembali terjadi. Petugas terpaksa melepaskan gas air mata.
Mahasiswa kembali berhamburan. Sebagaian massa bergerak ke arah pertigaan jalan Sudirman-Harapan Raya yang tidak jauh dari pusat demonstrasi.
Sebuah mobil polisi yang terparkir di depan sebuah hotel menjadi amukkan massa. Mobil Patroli Polantas dipukul pakai kayu dan dilempari batu. Massa kemudian menggulingkan mobil dan kembali melempari dengan batu dan kayu.
"Kita minta Undang Undang Cipta Karya dicabut. Seharusnya dewan di pihak rakyat," kata Hadi salah satu pendemo, Kamis (8/10/2020). (Baca: Demo Tolak Omnibus Law di Ternate Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Saling Lempar Batu).
Terkait pengerusakan mobil patroli, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Emil Eka Putra enggan berkomentar. "Berkenan konfirmasi ke pimpinan saja," jawab Kasat Lantas Polresta Pekanbaru.
Tidak hanya itu, satu unit mobil patroli milik polisi lalu lintas (Polantas) dirusak massa. Mereka menuntut UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh dicabut.
Demo penolakan UU Cipta Kerja dipusatkan di depan Kantor DPRD Riau Jalan Jendral Sudirman. Massa merupakan gabungan dari berbagai kampus di Pekanbaru . Bentrok pecah saat ada pelemparan batu di kerumunan massa. Aksi saling lempar batu dan kayu pun terjadi.
Petugas kepolisian pun menembakkan gas air mata ke arah pendemo. Sementara aksi saling lempar terus terjadi. Pendemopun 'kerepotan' saat mobil water canon terus menyemporkan air.
Bentrokkan sempat mereda. Namun tidak berapa lama massa kembali berkumpul dan kembali berdemontrasi. Bentrokan kembali terjadi. Petugas terpaksa melepaskan gas air mata.
Mahasiswa kembali berhamburan. Sebagaian massa bergerak ke arah pertigaan jalan Sudirman-Harapan Raya yang tidak jauh dari pusat demonstrasi.
Sebuah mobil polisi yang terparkir di depan sebuah hotel menjadi amukkan massa. Mobil Patroli Polantas dipukul pakai kayu dan dilempari batu. Massa kemudian menggulingkan mobil dan kembali melempari dengan batu dan kayu.
"Kita minta Undang Undang Cipta Karya dicabut. Seharusnya dewan di pihak rakyat," kata Hadi salah satu pendemo, Kamis (8/10/2020). (Baca: Demo Tolak Omnibus Law di Ternate Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Saling Lempar Batu).
Terkait pengerusakan mobil patroli, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Emil Eka Putra enggan berkomentar. "Berkenan konfirmasi ke pimpinan saja," jawab Kasat Lantas Polresta Pekanbaru.
(nag)
tulis komentar anda