Simulasi KBM Tatap Muka di SMPN 3 Lembang, Satu Kelas 16 Murid
Rabu, 07 Oktober 2020 - 15:35 WIB
LEMBANG - SMPN 3 Lembang menggelar simulasi kegitan belajar mengajar (KBM) yang diikuti guru dan murid dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Simulasi diikuti 16 murid yang harus menjalani prosedur sesuai anjuran pemerintah. Yakni dicek suhu tubuh, menjaga jarak, dan memakai masker di lingkungan sekolah.
"Meskipun simulasi tapi kami benar-benar menerapkan aturan protokol kesehatan secara disiplin. Tujuannya untuk memberi gambaran khususnya kepada siswa apabila kegiatan belajar tatap muka sudah diijinkan," tutur Kepala SMPN 3 Lembang, Wawan Kuswandi kepada SINDOnews, Rabu (7/10/2020).
Wawan mengaku, sekolah tidak mau terlambat dalam mempersiapkan sarana prasarana, ataupun sistem yang akan dijalankan ketika sekolah di era adaptasi kebiasaan baru dimulai. Makanya simulasi penting dilakukan untuk membiasakan siswa, serta menilai kesiapan sekolah baik tenaga pengajar ataupun sarana pendukung lainnya. Saat simulasi siswa diminta mulai menjalankan protokol kesehatan sejak dari rumah, dalam perjalanan menuju sekolah, dan saat tiba di sekolah.
(Baca juga: 5 Pegawai RSUD Cideres Majalengka Positif COVID-19)
Kemudian, lanjut Wawan, saat tiba di gerbang sekolah mereka harus berbaris menjaga jarak satu sama lain 1 meter, lalu diperiksa suhu tubuh oleh petugas sekolah. Selanjutnya ketika hendak masuk kelas ataupun meninggalkan kelas mereka juga mesti cuci tangan di tempat yang disediakan. Murid pun tidak diperkenankan saling meminjamkan peralatan sekolah atau saling tukar bekal makanan. Sehingga mereka harus membawa masing-masing keperluannya dari rumah.
"Total kami telah siapkan sebanyak 36 titik tempat cuci tangan, dan hand sanitizer di setiap lokal gedung sekolah. Jadi saat akan beraktivitas ataupun ketika selesai, murid dan guru harus cuci tangan. Semua murid, guru, dan staf TU mendapat alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan sabun, bantuan dari Yayasan Save the Children," terangnya.
(Baca juga: Kejari Majalengka Sita Rp587 Juta Kasus Korupsi PDSMU )
Kabid SMP Dinas Pendidikan, KBB, Dadang A Sapardan menyebutkan, inisiatif yang dilakukan kepala sekolah, guru, dan murid SMP 3 Lembang yang melakukan simulasi KBM tatap muka patut diapresiasi. Apalagi mereka juga menjadikan simulasi itu menjadi sebuah video yang berisi pesan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Simulasi belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan adalah upaya yang bagus sebagai antisipasi ketika sekolah nantinya benar-benar dibuka. Selain untuk memberi pemahaman komprehensif terhadap warga sekolah, terutama siswa, agar mengetahui apa yang harus dilakukan," ucapnya.
"Meskipun simulasi tapi kami benar-benar menerapkan aturan protokol kesehatan secara disiplin. Tujuannya untuk memberi gambaran khususnya kepada siswa apabila kegiatan belajar tatap muka sudah diijinkan," tutur Kepala SMPN 3 Lembang, Wawan Kuswandi kepada SINDOnews, Rabu (7/10/2020).
Wawan mengaku, sekolah tidak mau terlambat dalam mempersiapkan sarana prasarana, ataupun sistem yang akan dijalankan ketika sekolah di era adaptasi kebiasaan baru dimulai. Makanya simulasi penting dilakukan untuk membiasakan siswa, serta menilai kesiapan sekolah baik tenaga pengajar ataupun sarana pendukung lainnya. Saat simulasi siswa diminta mulai menjalankan protokol kesehatan sejak dari rumah, dalam perjalanan menuju sekolah, dan saat tiba di sekolah.
(Baca juga: 5 Pegawai RSUD Cideres Majalengka Positif COVID-19)
Kemudian, lanjut Wawan, saat tiba di gerbang sekolah mereka harus berbaris menjaga jarak satu sama lain 1 meter, lalu diperiksa suhu tubuh oleh petugas sekolah. Selanjutnya ketika hendak masuk kelas ataupun meninggalkan kelas mereka juga mesti cuci tangan di tempat yang disediakan. Murid pun tidak diperkenankan saling meminjamkan peralatan sekolah atau saling tukar bekal makanan. Sehingga mereka harus membawa masing-masing keperluannya dari rumah.
"Total kami telah siapkan sebanyak 36 titik tempat cuci tangan, dan hand sanitizer di setiap lokal gedung sekolah. Jadi saat akan beraktivitas ataupun ketika selesai, murid dan guru harus cuci tangan. Semua murid, guru, dan staf TU mendapat alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan sabun, bantuan dari Yayasan Save the Children," terangnya.
(Baca juga: Kejari Majalengka Sita Rp587 Juta Kasus Korupsi PDSMU )
Kabid SMP Dinas Pendidikan, KBB, Dadang A Sapardan menyebutkan, inisiatif yang dilakukan kepala sekolah, guru, dan murid SMP 3 Lembang yang melakukan simulasi KBM tatap muka patut diapresiasi. Apalagi mereka juga menjadikan simulasi itu menjadi sebuah video yang berisi pesan dalam mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Simulasi belajar tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan adalah upaya yang bagus sebagai antisipasi ketika sekolah nantinya benar-benar dibuka. Selain untuk memberi pemahaman komprehensif terhadap warga sekolah, terutama siswa, agar mengetahui apa yang harus dilakukan," ucapnya.
(msd)
tulis komentar anda