Kembali Positif, Masyarakat Sumut Diminta Pahami Fase dan Alur Covid-19
Rabu, 06 Mei 2020 - 11:09 WIB
MEDAN - Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah mengatakan, pernah menyampaikan kemungkinan terjadinya orang yang positif Covid-19 kemudian sembuh dan kembali positif seperti yang dialami oleh Ajudan Wakil Gubernur Sumut Ori Kurniawan (25). Hal ini terjadi disebabkan kemungkinan adanya reaktivasi atau reinfeksi.
Menurut Aris, reaktivasi atau reinfeksi kemungkinan besar bisa terjadi, lantaran paparan Covid-19 masih sangat tinggi. Untuk itu, masyarakat diminta paham dengan fase dan alur Covid-19 bekerja.
“Sehingga dalam menyikapi Covid-19, kita bisa bersikap dan merespon secara rasional, tidak panik akibat informasi yang tidak jelas,” ujarnya, di Media Centre GTPP, beberapa waktu lalu dikutip dari laman Sumutprov.go.id. (Baca juga: Diduga Terjadi Reaktifasi dan Reinfeksi, Ajudan Wagubsu Kembali Positif Covid-19 )
Pada umumnya, lanjut Aris, rata-rata virus bertahan sampai hari ke-20. Meskipun setelah antibodi timbul dan matang, maka sejak hari ke-10 jumlah virus akan menurun drastis. Kemudian, hari ke-14 jumlah virus tinggal sedikit dan benar-benar bersih pada hari ke-20.
“Namun, pada kasus ekstrem dimana virus dapat bertahan sampai 28 hingga 37 hari setelah kontak. Jika mau aman, gunakan prinsip 2 kali 20 hari atau enam pekan. Untuk itu lah, kenapa isolasi sangat penting untuk memastikan virus benar-benar sudah hilang dan tidak menularkan ke orang lain,” pungkasnya.
Menurut Aris, reaktivasi atau reinfeksi kemungkinan besar bisa terjadi, lantaran paparan Covid-19 masih sangat tinggi. Untuk itu, masyarakat diminta paham dengan fase dan alur Covid-19 bekerja.
“Sehingga dalam menyikapi Covid-19, kita bisa bersikap dan merespon secara rasional, tidak panik akibat informasi yang tidak jelas,” ujarnya, di Media Centre GTPP, beberapa waktu lalu dikutip dari laman Sumutprov.go.id. (Baca juga: Diduga Terjadi Reaktifasi dan Reinfeksi, Ajudan Wagubsu Kembali Positif Covid-19 )
Pada umumnya, lanjut Aris, rata-rata virus bertahan sampai hari ke-20. Meskipun setelah antibodi timbul dan matang, maka sejak hari ke-10 jumlah virus akan menurun drastis. Kemudian, hari ke-14 jumlah virus tinggal sedikit dan benar-benar bersih pada hari ke-20.
“Namun, pada kasus ekstrem dimana virus dapat bertahan sampai 28 hingga 37 hari setelah kontak. Jika mau aman, gunakan prinsip 2 kali 20 hari atau enam pekan. Untuk itu lah, kenapa isolasi sangat penting untuk memastikan virus benar-benar sudah hilang dan tidak menularkan ke orang lain,” pungkasnya.
(nfl)
tulis komentar anda