Tidak Hanya Jadi Pengikut, Tetapi Koperasi Harus Berinovasi dan Bertransformasi
Rabu, 07 Oktober 2020 - 12:22 WIB
JAKARTA - Pada era industri 4.0 dan masa pandemi seperti ini, setiap organisasi termasuk pula koperasi harus mampu untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungannya. Apabila tidak dapat membaca sinyal perubahan tersebut, maka dengan mudah akan tergilas oleh perubahan lingkungan.
"Koperasi sekarang harus dapat bertransformasi dan berinovasi dalam menghadapi lingkungan yang sangat dinamis, tentunya dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip koperasi," kata Sekretaris Kemenkop UKM Prof Dr Rully Indrawan saat webinar sosialisasi program inovasi dan transformasi digital koperasi, Senin (5/10/20).
Dia menambahkan bahwa saat ini koperasi dihadapi dengan teknologi yang membuat semua pelaku koperasi harus berlari. Dan wabah Covid-19 mendorong dan mepercepat koperasi untuk merubah pola pengelolaan koperasi.
"Koperasi saat ini harus sadar hidup dalam lingkungan yang cepat berubah serta kemajuan teknologi dan wabah pandemi Covid-19 mendorong kita untuk mempercepat perubahan menjadi digital," tambahnya.
Koperasi harus berubah. Menurutnya, koperasi sebagai sebuah organisasi yang melibatkan banyak orang, maka dibutuhkan sesuatu yang baru agar semua operasional koperasi bisa berjalan.
"Adaptasi, inovasi dan transformasi menjadi hal penting dalam era saat ini. Koperasi jangan hanya menjadi follower saja, tetapi koperasi harus terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada anggotanya," ujarnya.
Prof Rully pun berharap, melalui forum dan sosialisasi ini bisa memberikan nilai bagi kemajuan koperasi di Indonesia. Kemenkop senantiasa bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar koperasi bisa terus berinovasi dan berubah sesuai dengan perubahan.
"Mari kita songsong masa depan dengan menuju koperasi yang kuat dan berdaya saing," ajak Prof Rully.
Senentara Fiki Satari Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM mengatakan koperasi harus merubah pola dari yang lalu menjadi pola yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Dimana selama ini pelayanan masih manual, itu diubah menjadi digital.
"Terus berubah dan berinovasi. Koperasi bisa mengubah atau berinovasi dalam pelayanan ke digital atau dengan kata lain improve sistem yang sudah ada menjadi lebih baik dan cepat," katanya.
Inovasi juga bisa dilakukan dengan merubah proses bisnis dan menciptakan produk baru. Selain itu, koperasi juga bisa berinovasi dalam membentuk pasar serta menciptakan teknologi.
"Berinovasi produk baru untuk menghadirkan nilai tawar yang menguntungkan. Melakukan pemasaran dan memperluas akses pasar dengan memanfaatkan teknologi digital. Karena pasar digital menjadi sesuatu peluang yang sangat berar dimana masyarakat pada era saat ini selalu menggunakan media digital," ujarnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
"Koperasi sekarang harus dapat bertransformasi dan berinovasi dalam menghadapi lingkungan yang sangat dinamis, tentunya dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip koperasi," kata Sekretaris Kemenkop UKM Prof Dr Rully Indrawan saat webinar sosialisasi program inovasi dan transformasi digital koperasi, Senin (5/10/20).
Dia menambahkan bahwa saat ini koperasi dihadapi dengan teknologi yang membuat semua pelaku koperasi harus berlari. Dan wabah Covid-19 mendorong dan mepercepat koperasi untuk merubah pola pengelolaan koperasi.
"Koperasi saat ini harus sadar hidup dalam lingkungan yang cepat berubah serta kemajuan teknologi dan wabah pandemi Covid-19 mendorong kita untuk mempercepat perubahan menjadi digital," tambahnya.
Koperasi harus berubah. Menurutnya, koperasi sebagai sebuah organisasi yang melibatkan banyak orang, maka dibutuhkan sesuatu yang baru agar semua operasional koperasi bisa berjalan.
"Adaptasi, inovasi dan transformasi menjadi hal penting dalam era saat ini. Koperasi jangan hanya menjadi follower saja, tetapi koperasi harus terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada anggotanya," ujarnya.
Prof Rully pun berharap, melalui forum dan sosialisasi ini bisa memberikan nilai bagi kemajuan koperasi di Indonesia. Kemenkop senantiasa bekerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar koperasi bisa terus berinovasi dan berubah sesuai dengan perubahan.
"Mari kita songsong masa depan dengan menuju koperasi yang kuat dan berdaya saing," ajak Prof Rully.
Senentara Fiki Satari Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM mengatakan koperasi harus merubah pola dari yang lalu menjadi pola yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Dimana selama ini pelayanan masih manual, itu diubah menjadi digital.
"Terus berubah dan berinovasi. Koperasi bisa mengubah atau berinovasi dalam pelayanan ke digital atau dengan kata lain improve sistem yang sudah ada menjadi lebih baik dan cepat," katanya.
Inovasi juga bisa dilakukan dengan merubah proses bisnis dan menciptakan produk baru. Selain itu, koperasi juga bisa berinovasi dalam membentuk pasar serta menciptakan teknologi.
"Berinovasi produk baru untuk menghadirkan nilai tawar yang menguntungkan. Melakukan pemasaran dan memperluas akses pasar dengan memanfaatkan teknologi digital. Karena pasar digital menjadi sesuatu peluang yang sangat berar dimana masyarakat pada era saat ini selalu menggunakan media digital," ujarnya.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(atk)
tulis komentar anda