Khofifah Targetkan Cetak 1.000 Produk Unggulan di Pesantren
Selasa, 06 Oktober 2020 - 14:50 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menargetkan dalam 5 tahun ke depan pesantren Jatim mampu mencetak sebanyak 1.000 produk unggulan dan 1 juta wirausaha baru di kalangan pesantren.
"Jatim memiliki sebanyak 6.000 pesantren yang berpotensi besar untuk dikembangkan melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Dengan harapan bisa menciptakan 1 juta wirausaha baru dari kalangan pesantren juga alumninya, dan mencetak 1.000 produk unggulan pesantren dalam 5 tahun ke depan," kata dia, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Dia menyatakan, Jatim memiliki nafas perjuangan dan komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas ekonomi syariah dari berbagai bidang. Khususnya untuk mengatasi pandemi COVID-19. "Kami melihat peluang dan potensi pengembangan ekonomi syariah baik di Jawa dan Indonesia ini bisa menjadikan referensi syariah dunia," kata dia. (Baca juga: Sebanyak 84,9 % Pesantren di Tanah Air Telah Bentuk Satgas COVID-19 )
Potensi ini, kata dia, bisa dilakukan melalui pengembangan industri produk halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan sosial syariah, dan perluasan kegiatan usaha syariah. "Kami terus berupaya mendorong industri halal. Mulai dari produk pangan, sertifikasi halal produk UMKM, hingga sertifikasi sembelih halal baik di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun pasar tradisional," kata dia.
Dia mengatakan, Pemprov Jatim juga akan mengembangkan Islamic Science Park (ISP) di Madura yang masuk dalam program pembangunan dalam Perpres 80 Tahun 2019. "ISP diharapkan akan menjadikan Jatim sebagai gravitasi ekonomi syariah dunia yang ada di Indonesia," pungkas dia.
"Jatim memiliki sebanyak 6.000 pesantren yang berpotensi besar untuk dikembangkan melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Dengan harapan bisa menciptakan 1 juta wirausaha baru dari kalangan pesantren juga alumninya, dan mencetak 1.000 produk unggulan pesantren dalam 5 tahun ke depan," kata dia, Selasa (6/10/2020). (Baca juga: Khofifah Klaim Penyebaran COVID-19 Di Jawa Timur Terkendali )
Dia menyatakan, Jatim memiliki nafas perjuangan dan komitmen untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas ekonomi syariah dari berbagai bidang. Khususnya untuk mengatasi pandemi COVID-19. "Kami melihat peluang dan potensi pengembangan ekonomi syariah baik di Jawa dan Indonesia ini bisa menjadikan referensi syariah dunia," kata dia. (Baca juga: Sebanyak 84,9 % Pesantren di Tanah Air Telah Bentuk Satgas COVID-19 )
Potensi ini, kata dia, bisa dilakukan melalui pengembangan industri produk halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan sosial syariah, dan perluasan kegiatan usaha syariah. "Kami terus berupaya mendorong industri halal. Mulai dari produk pangan, sertifikasi halal produk UMKM, hingga sertifikasi sembelih halal baik di Rumah Potong Hewan (RPH) maupun pasar tradisional," kata dia.
Dia mengatakan, Pemprov Jatim juga akan mengembangkan Islamic Science Park (ISP) di Madura yang masuk dalam program pembangunan dalam Perpres 80 Tahun 2019. "ISP diharapkan akan menjadikan Jatim sebagai gravitasi ekonomi syariah dunia yang ada di Indonesia," pungkas dia.
(nth)
tulis komentar anda