Ingatkan Kenakan Masker, Petugas Keamanan Malah Ditembak Mati

Rabu, 06 Mei 2020 - 06:16 WIB
Foto/Ilustrasi/Sindonews
WASHNGTON - Sebanyak tiga anggota keluarga di Amerika Serikat (AS) didakwa atas penembakan yang berujung pada tewasnya penjaga keamanan toko Family Dollar di Michigan.

Petugas keamanan itu ditembak setelah melarang para terdakwa untuk masuk ke dalam toko karena tidak mengenakan masker seperti diperintahkan oleh negara bagian itu.

"Calvin Munerlyn yang berusia 43 tahun ditembak di kepala pada hari Jumat di toko, di utara pusat kota Flint, dan kemudian meninggal di rumah sakit," kata Letnan Polisi Negara Bagian Michigan David Kaiser seperti dikutip dari Independent, Selasa (5/5/2020).



Jaksa Wilayah Genesee David Leyton mengungkapkan insiden bermula saat Munerlyn mengatakan kepada putri terdakwa Sharmel Teague (45) bahwa ia harus meninggalkan toko karena tidak mengenakan masker.

Rekaman video pengawas memperlihatkan Sharmel berdebat dengan penjaga keamanan tersebut, kemudian meminta wanita berusi 45 tahun tersebut untuk meninggalkan toko tersebut setelah putrinya juga diminta untuk melakukan hal yang sama.

"Wanita itu segera meninggalkan tempat kejadian dengan sebuah SUV, sebelum mobil yang sama kembali sekitar 20 menit kemudian," kata jaksa penuntut.

Dua pria yang diidentifikasi sebagai putra dari Sharmel, Ramonyea Bishop, dan suaminya Larry Teague, memasuki tokp sebelum sang suami meneriaki Munerlyn karena tidak menghormati istrinya.

"Dari semua indikasi, Munerlyn hanya melakukan tugasnya dalam menegakkan Perintah Eksekutif Gubernur terkait dengan pandemi COVID-19 untuk keselamatan karyawan toko dan pelanggan," kata Leyton dalam pernyataannya.

Menurut jaksa penuntut, saksi mata telah mengidentifikasi Bishop dan Larry Teague ketika kedua pria itu menembak Munerlyn.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content